Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
5 Kuncian Terbaik di ONE Championship Sepanjang 2020
4 Januari 2021 6:43 WIB
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para superstar seni bela diri campuran ONE Championship memang tak banyak memiliki kesempatan untuk berlaga pada 2020, namun terdapat banyak kemenangan kuncian ciamik yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 akan dikenang sebagai tragedi terbesar sepanjang 2020, belasan atlet yang bernaung di bawah organisasi bela diri terbesar di dunia ini mengambil kendali atas takdir mereka sendiri dengan berbagai aksi grappling fantastis di atas panggung dunia.
Dari kuncian leher yang berbuah gelar Juara Dunia sampai kuncian sendi yang belum pernah terlihat sebelumnya, berikut adalah lima submission terbaik di ONE Championship tahun 2020 silam.
#1 Reinier De Ridder Lengserkan Aung La N Sang Lewat Kuncian Cepat
Reinier “The Dutch Knight” De Ridder mungkin mengejutkan dunia dengan kemenangan submission ronde pertama atas Aung La “The Burmese Python” N Sang dalam ajang ONE: INSIDE THE MATRIX, tetapi ia tidak mengejutkan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Warga asli Breda ini meramalkan bahwa ia akan mencetak kuncian leher atas “The Burmese Python” sebelum memenangkan Kejuaraan Dunia ONE Middleweight, dan ia melakukan hal itu bulan Oktober lalu di Singapura.
Setelah menerima pukulan uppercut keras dari sang juara bertahan divisi middleweight ini pada awal laga, De Ridder dengan cepat menjegal Aung La N Sang ke atas kanvas dan segera mengamankan posisi back-control.
Superstar Myanmar itu bertahan dengan baik selama hampir tiga menit dan tetap mementahkan serangan “The Dutch Knight,” namun ia tak dapat bertahan lebih lama lagi.
De Ridder tetap menjaga posisi Aung La N Sang dengan cengkeraman body triangle, dan saat rivalnya itu hendak berdiri untuk melepaskan diri, pria asal Belanda itu menggunakan scramble lawannya ini untuk mengaitkan lengan kanannya di sekeliling leher “The Burmese Python.”
ADVERTISEMENT
Sang penantang terlebih dahulu menekan rahang sang penguasa divisi itu dengan keras dengan kuncian singkat, dimana ia tetap menekan sampai bagian depan lengannya terselip ke bawah dagu dan memasuki posisi sempurna untuk meraih tap-out — serta gelar Juara Dunia ONE Middleweight.
#2 Iuri Lapicus Kalahkan Marat Gafurov Lewat Senjata Utama Lawan
Sebuah momen di luar nalar terjadi dalam ajang ONE: WARRIOR’S CODE pada Februari tahun lalu. Iuri Lapicus menggunakan kuncian rear-naked choke andalan Marat “Cobra” Gafurov untuk mencetak sebuah kemenangan terbaik dalam kariernya di Jakarta.
Lapicus menghantam Gafurov dengan tendangan rendah ke arah kaki sampai atlet Rusia itu terpaksa mengincar takedown. Pria asal Moldova ini bertahan dari percobaan awal sebelum ia mencetak serangan balik dengan lemparan harai goshi yang kuat dan menghantarkan lawannya ke atas kanvas.
ADVERTISEMENT
Saat “Cobra” melakukan roll dengan momentum dari lemparan tersebut, ia membuka bagian punggungnya — dan Lapicus mencengkeramnya. Perwakilan Team Petrosyan ini menyarangkan kaitnya untuk mengendalikan rivalnya dari Rusia itu, lalu segera menempatkan lengan kirinya di bawah dagu Gafurov.
Lapicus lalu menyambungkan tangan kiri ke arah bisep kanannya untuk mengamankan kuncian leher itu, sebelum ia menekan sampai mantan Juara Dunia ONE Featherweight itu tak sadarkan diri.
Yang luar biasa dari penampilan ini, superstar MMA asal Moldova ini hanya membutuhkan 67 detik untuk menutup laga.
#3 Kemahiran Grappling Lito Adiwang Saat Kalahkan Mitsatit
Lito “Thunder Kid” Adiwang memang lebih dikenal sebagai striker. Namun, ia terbukti andal untuk mencetak penyelesaian dari posisi ground saat melawan Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit di ajang ONE: FIRE AND FURY pada bulan Januari.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa kesuksesan awal dalam pertukaran serangan stand-up, perwakilan Team Lakay ini menyeret rivalnya asal Thailand itu ke atas kanvas, menuju posisi scarf-hold yang dominan, tetapi Mitsatit mampu melepaskan diri dan beralih ke punggung Adiwang.
Saat “The Smiling Assassin” bertahan di posisi body lock untuk menemukan celah demi sebuah takedown, Adiwang mulai mempersiapkan penyelesaiannya. Ia melilitkan tangan kanannya ke pundak kiri Mitsatit dan masuk ke posisi genggaman figure-four.
Dengan cengkeramannya ini, “Thunder Kid” berguling ke kanvas dan berakhir di posisi atas, dengan punggung perwakilan Tiger Muay Thai ini di atas kanvas.
Tetapi, ia harus bekerja keras untuk mengungkit lengan “The Smiling Assassin” ke arah berlawanan dari tubuhnya. Saat Adiwang beralih ke atas kepala lawan, ia meningkatkan kemampuannya untuk mengungkit kuncian kimura itu serta meraih tap-out cepat dari Mitsatit yang menahan sakit.
ADVERTISEMENT
#4 Eko Roni Saputra Tunjukan Kreatifitas Kuncian Pundak
Pegulat sensasional asal Indonesia ini pun langsung masuk ke posisi side control dan membebaskan kepalanya dari cengkeraman “Wolverine.” Eko lalu mengendalikan Silvarajoo dengan underhook-nya dan mengincar sebuah kemungkinan menyarangkan kuncian di lengan kiri lawannya.
Saat percobaan itu tak berhasil, ia malah mencoba kreativitas lain.
Atlet Evolve ini menempatkan lengan kanan “Wolverine” di belakang betis untuk menjebaknya. Dari posisi tersebut, ia menekan dengan pinggulnya dan mendorong pundak pria asal Malaysia itu ke bawah untuk memberi tekanan luar biasa di persendian pundak lawannya ini.
ADVERTISEMENT
Silvarajoo segera tap-out setelah merasakan cengkeraman non-ortodoks dan menyakitkan itu. Pria Malaysia itu – dan banyak penggemar ONE lainnya – terkejut bahwa sebuah submission dapat tercipta dari posisi yang tak lazim ini.
#5 Transisi Kilat Fabricio Andrade Saat Kalahkan Abelardo
Meski sebagian laga antara Fabricio “Wonder Boy” Andrade dan Mark “Tyson” Fairtex Abelardo berlangsung lewat adu striking, ada momen brilian saat sang bintang dari Brasil meraih kemenangan kuncian dalam ajang ONE: NO SURRENDER Juli lalu.
Abelardo mencoba menekan Andrade pada ronde kedua dan mencengkeram kaki “Wonder Boy” setelah sebuah tendangan ke arah perut. “Tyson” bertahan dan mencoba menyeret lawannya ke atas kanvas, tetapi Andrade menjauh dari serangan itu dan berakhir di atas tubuh pria keturunan Filipina-Selandia Baru yang mengambil posisi seperti kura-kura (turtle position).
ADVERTISEMENT
“Wonder Boy” lalu mulai menyelipkan lengan kirinya ke bawah dagu Abelardo sembari menyarangkan beberapa hook untuk mengambil kendali punggung lawannya. Sementara ia mengamankan posisi itu, lengannya telah berada jauh di dalam posisi berbahaya, dan pertahanan dari perwakilan Fairtex itu terlambat.
Tekanan keras dari Andrade mementahkan percobaan Abelardo untuk menyelamatkan dirinya, dan akhirnya “Tyson” pun tak sadarkan diri dari kuncian rear-naked choke cepat itu.
Cara Menyaksikan ONE Championship
ONE Championship siap kembali pada 2021 lewat berbagai aksi bela diri ciamik dari para seniman terbaik. Unduh ONE Super App untuk menyaksikan dan mengikuti perkembangan terbaru dari organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.