Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menyelisik Posisi di Acara Musik
1 Desember 2019 17:25 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Tiara Hasna R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dulu, zaman sekolah, tempat duduk adalah salah satu lokasi yang paling sakral. Apalagi kalau ada ulangan harian, beuh, hari itu pasti datang pagi-pagi buta supaya dapat posisi termantap. Eh, maksudnya biar nyaman mengerjakan, jangan berpikiran buruk dulu, ckckck.
ADVERTISEMENT
Sama halnya saat naik transportasi publik. Dulu, sebelum tahun 2012, naik angkutan kota (angkot) adalah sebuah kebanggaan. Belum ada, tuh, istilah gengsi dan pengin naik motor atau mobil pribadi. Kalau rumahnya jauh, posisi paling wenak itu di pojokan, bisa tidur lalu tiba-tiba sampai tanpa terganggu penumpang keluar-masuk. Tapi kalau lagi kepanasan, paling enak depan pintu angkot, anginnya semriwiiing.
Ternyata posisi juga masih menentukan 'prestasi' di lingkungan kerja. Tempat duduk di samping bos biasanya jadi zona berbahaya alias paling dihindari. Sebisa mungkin cari yang jaraknya agak jauh, supaya kalau iseng buka online shop enggak ketahuan, hehehe. Tapi kalau lagi semangat banget banget kerja, duduklah di sampingnya, niscaya penilaianmu akan meroket, cuti +7.
ADVERTISEMENT
Nah, 'posisi menentukan prestasi' juga berlaku di dunia 'hura-hura'. Sebagai pencinta musik, menonton konser jadi salah satu cara rehat paling ampuh. Sayangnya, posisi saat menonton konser tak melulu nyaman, dan aku nyaris telah merasakan semuanya. Penasaran? Cekidottt.
Posisi Kanan-Kiri Oke
Ini adalah posisi yang paling sering dialami para pencinta musik. Biasanya mereka yang ada di kanan-kiri-oke ini, ya, oke-oke aja enggak dapat barisan paling depan. Mereka juga biasanya datang di waktu yang tepat, enggak kesiangan, enggak kepagian.
Tapi, posisi ini identik dengan ketanggungannya. Tanggung kalau penyanyinya ke kiri tapi posisinya di kanan begitu pun sebaliknya. Enggak di depan tapi enggak di belakang, kalau mau keluar atau ke toilet tetap ribet. Tanggung banget kalau di depan lagi bagi-bagi air minum, pasti enggak dapat, deh, karena...almost is never enough, beb.
Begitulah nasib orang yang demennya setengah-setengah, hehehe. Enggak masalah, karena hasil foto atau video di posisi ini masih oke untuk dikonsumsi sobat Instagram Story.
ADVERTISEMENT
Posisi 'Sobat Misqueen' Ambisius
Sudah dapat dipastikan, orang-orang yang bisa menangkap gambar seperti ini hanya dengan ponselnya adalah 'sobat misqueen' yang ambisius alias die hard fan banget. Aku pernah jadi salah satunya. Iya, cuma untuk John Mayer, cukup, enggak akan ambisius lagi. Karena, untuk mendapat posisi tanpa distraksi tangan-tangan orang seperti ini dibutuhkan jiwa raga yang kuat.
Serius, pengorbanannya ekstrem banget. Harus antre dari jam 2 siang, padahal konsernya baru mulai jam 8 malam. Sebelum gerbang lapis pertamanya dibuka, kami sudah berjemur bak ikan pindang di luar gedung. Percuma dandan, luntur sudah.
Ibarat peribahasa, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Meski harus bersimbah keringat, lihat sang idola tampil rasanya langsung adeeemm. Ketampanannya terpampang nyata, jarak dengan sang idola pun 3 meter saja. Ampun, deh, rasanya pengin loncat dan peluk si Bang John.
Pesan moral: Usaha tak akan mengkhianati hasil. Tapi, nonton standing ala die hard fan begini enaknya bareng teman-teman. Karena pas antre bisa gantian ke toilet, bisa saling beliin makanan, bisa ngobrol, bisa curhat, bisa modus, hehehe, jadi enggak terasa bosan.
ADVERTISEMENT
Tingkat kesetiaan orang-orang seperti ini harusnya tak perlu diragukan. Buat idola aja rela, apalagi buat kamu?
Posisi 'Sobat Misqueen' yang Penting Happy
Kalau yang ini, sudahlah. Foto pun berbicara. Ini konser Ed Sheeran di Stadion Gelora Bung Karno, aku perjelas takutnya gambar pun tak cukup menjelaskan. Pas konser dimulai, aku refleks bertanya, "Monmaap, yang nyanyinya sebelah mana, sih?"
Jujur aku enggak bisa lihat mukanya dengan jelas, posisiku benar-benar jauuuuuh dari panggung. Akhirnya, aku dan temanku memutuskan untuk berdiri, enggak duduk di kursi yang sudah dinomori sesuai tiket. Lalu kami pun suuzon, "Wah, fix banget ini yang dapet kursi di depan pake orang dalem." Hehehehe, istigfar.
Bahkan, mungkin saking jauhnya, waktu Ed mengajak para penonton bernyanyi, suara di deretan kami seperti lebih lambat se-per-sekian detik. Delay, kaya jadwal pesawat di wilayah karhutla. Beruntung ada banyak layar yang memperlihatkan wajahnya dengan jelas sehingga aku cukup yakin sedang menonton konser Ed Sheeran.
ADVERTISEMENT
Permasalahan 'sobat misqueen' berikutnya, kalau enggak ambisius, ya, dapatnya di belakang. Pas ambil foto atau video, hasilnya begini.
Sudah, sudah. Sesama 'sobat misqueen' dilarang tersulut emosi. Terima aja kalau ada tangan-tangan orang di dalam video dan fotomu, tak jarang HP orang-orang pun menutupi muka sang idola. Hadehh.
Biasanya yang tergolong kategori ini adalah orang-orang penyabar, selow, santai kayak di pantai. Di mana pun itu, moto hidupnya: Yang penting happy.
Posisi VIP ala 'Influenza'
Sebenarnya, posisi yang satu ini adalah strata tertinggi dalam piramida konser ((piramida)). Coba lihat kedua foto di atas. Wah, kelihatan betul gap antara area 'sobat misqueen' dan kursi VIP. Menurutku, yang paling menarik dari posisi ini adalah biayanya.
ADVERTISEMENT
Jangan berbaik sangka dulu, aku bukan 'influenza' (baca: influencer) melainkan hanya rekan --orang yang kerja buat-- influencer atau public figure. Itulah yang membuatku ikut kecipratan tiket gratis di acara televisi atau acara musik tertentu.
Ada cara lain supaya kamu dapat duduk di bangku VIP, yaitu jadi salah satu panitia event-nya. Biasanya tamu undangan enggak menghadiri keseluruhan rangkaian acara, jadi kamu bisa sikat tempatnya pas mereka pulang, hehehe betul-betul licik.
Hidup memang menyenangkan kalau punya privilege, termasuk saat diundang ke sebuah acara musik kesukaan. Sudah gratis, diperhatiin, dikasih kemudahan ini itu pula, sungguh, nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Walaupun banyak hebatnya, kursi eksklusif ini juga punya kekurangan, kok. Jaraknya cenderung lebih jauh dari panggung dan kursinya kerap membatasi ruang gerak, jadi susah untuk jingkrak-jingkrak. Ya, memang enggak ada yang sempurna di dunia ini. Kalau lebih senang menari-nari dan melihat sang idola dari dekat, jadi 'sobat misqueen' lebih menyenangkan!
ADVERTISEMENT
Posisi Favoritku
Dari segala jenis posisi menonton konser, buatku inilah juaranya. Tebak-tebakan, di sini aku jadi penonton atau personel band, hayoo? Dua-duanya salah, silakan coba lagi.
Yup, pemandangan ini hanya bisa dirasakan saat aku jadi pembawa acara atau emcee sebuah event musik. Menurutku posisi ini jauh lebih enak daripada jadi influencer. Dapat tempat duduk di panggung, makan siang gratis, bisa foto sama artis, dan yang paling nikmat: Dapat bayaran, hehehe. Namanya juga kerja, masa nda dibayar...
"Izinkan aaakuuu, untuk terakhir kalinya~"
Kalau artisnya sedang tampil, aku diperbolehkan menonton dua-empat lagu pertama lewat depan. Atau bisa juga kugunakan untuk berfoto dengan pengisi acara yang baru turun panggung. Menyenangkan sekali!
Satu hal yang paling enggak enak dari posisi ini adalah: Harus terima dikacangin penonton kalau lagi bacain sponsor, media partner, atau lagi ngulur waktu menunggu alat-alat bintang tamunya terpasang. Mereka pasti enggak sabar, jadi harus pintar-pintar jadi komedian dadakan (nanti kuceritakan pengalaman seru jadi pembawa acara, ya).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sampai kapan pun posisi menonton saat jadi emcee akan selalu jadi nomor satu. Itu ceritaku, di mana posisi menonton acara musik favoritmu?