Konten dari Pengguna

Perencanaan Outside-in: Menyesuaikan Kapabilitas Internal dan Tuntunan Eksternal

Vasya Lediana
Mahasiswi Administrasi Publik di Universitas Muhammadiyah Bandung
5 November 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vasya Lediana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/illustrations/tree-business-plan-growth-grow-2987962/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/illustrations/tree-business-plan-growth-grow-2987962/
ADVERTISEMENT
Di era bisnis yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian, organisasi dituntut untuk lebih responsif terhadap perubahan eksternal yang terjadi. Perencanaan SDM dengan pendekatan outside-in hadir sebagai solusi strategis untuk menyelaraskan kapabilitas internal organisasi dengan tuntutan eksternal yang terus berubah. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk lebih adaptif dan proaktif dalam menghadapi tantangan pasar. Konsep perencanaan SDM outside-in pada dasarnya menekankan pentingnya mengidentifikasi tren pasar, kebutuhan pelanggan, perubahan teknologi, dan ekspektasi stakeholder sebagai landasan dalam merumuskan strategi pengembangan SDM.
ADVERTISEMENT

Teori Perencanaan Outside-in

Teori outside-in dalam perencanaan SDM berasal dari konsep Strategic Human Resource Management (SHRM) yang menekankan pentingnya mengintegrasikan strategi bisnis dan strategi SDM. Menurut Dave Ulrich, seorang pakar SDM ternama, penggunaan pendekatan outside-in membantu organisasi menciptakan nilai tambah yang lebih besar. Hal ini karena strategi SDM didasarkan pada kebutuhan pasar. Pendekatan ini mengikuti Resource-Based View (RBV) yang menekankan pentingnya membangun kemampuan khusus untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Dalam praktiknya, pendekatan outside-in dapat dijalankan melalui langkah-langkah yang sistematis. Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh organisasi adalah melakukan pemindaian lingkungan untuk mengenali tren dan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. Langkah kedua adalah menganalisis perbedaan antara kemampuan yang kita miliki sekarang dengan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tuntutan dari luar. Langkah ketiga adalah membuat rencana strategi pengembangan sumber daya manusia yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT

Contoh Penerapan Perencanaan Outside-in

Sebuah perusahaan manufaktur mobil tradisional menyadari bahwa tren pasar otomotif global bergerak ke arah kendaraan listrik. Dengan pendekatan outside-in, perusahaan menganalisis situasi luar dan menemukan bahwa permintaan mobil listrik diperkirakan akan meningkat tajam dalam 5 tahun ke depan. Hal ini disebabkan oleh regulasi tentang pengurangan emisi karbon dan preferensi konsumen yang lebih ramah lingkungan.
Dengan menyadari hal ini, perusahaan menemukan perbedaan dalam keterampilan internal mereka yaitu kebanyakan teknisi dan insinyur hanya terampil dalam mesin tradisional, sedangkan produksi mobil listrik memerlukan keahlian dalam baterai, elektronika, dan perangkat lunak. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
1. Mengirim tim engineer untuk pelatihan tentang teknologi mobil listrik di negara maju.
ADVERTISEMENT
2 Merekrut talenta baru yang ahli dalam teknologi elektrik dan software.
3. Membangun pusat penelitian dan pengembangan khusus untuk teknologi kendaraan listrik.
4. Bekerjasama dengan universitas untuk program magang mahasiswa teknik elektro.
Dengan metode outside-in ini, perusahaan telah berhasil melatih karyawan yang kompeten untuk menghadapi perubahan dalam industri otomotif, bahkan sebelum adanya peningkatan permintaan untuk mobil listrik di pasar.

Solusi dan Tips dalam Perencanaan Outside-in

Beberapa cara untuk menerapkan rencana SDM outside-in adalah sebagai berikut:
1. Membuat sistem intelijen yang kuat untuk terus memantau perubahan lingkungan eksternal.
2. Membuat sistem penilaian kapabilitas yang lengkap.
3. Merencanakan program pengembangan SDM yang lebih mudah beradaptasi dan fleksibel.
4. Membangun hubungan strategis dengan berbagai pihak yang terkait dari luar perusahaan.
ADVERTISEMENT
5. Menerapkan sistem manajemen kinerja yang berfokus pada hasil.
6. Membangun budaya pembelajaran yang mendukung pengembangan kemampuan baru
Tantangan yang komplekspun muncul ketika menerapkan pendekatan outside-in. Penolakan terhadap perubahan, kurangnya sumber daya, dan kompleksitas organisasi sering kali dianggap masalah yang sulit dihadapi. Namun, dengan kepemimpinan yang kuat dan perencanaan yang baik, pendekatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi organisasi. Yang paling penting adalah memastikan bahwa kemampuan internal disesuaikan dengan kebutuhan eksternal dengan cara yang teratur dan terencana.

Kesimpulan

Perencanaan SDM dengan pendekatan outside-in merupakan langkah strategis yang diperlukan organisasi di era VUCA saat ini. Melalui pendekatan ini, organisasi dapat memastikan bahwa investasi dalam pengembangan SDM harus benar-benar selaras dengan kebutuhan pasar dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Keberhasilan implementasi pendekatan ini akan sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam memahami dinamika eksternal dan mentransformasikan pemahaman tersebut menjadi strategi pengembangan kapabilitas yang tepat.
ADVERTISEMENT