Ekspor Ikan dan Udang Sulteng Terus Bergeliat, Kakao Nihil

Konten Media Partner
3 Juni 2021 7:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Donggala belum lama ini. Ikan Tuna spesies Yellowfin Tuna ini termasuk jenis ikan yang mendominasi hasil produksi sejak Februari hingga Maret. Foto: DKP Sulteng
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Donggala belum lama ini. Ikan Tuna spesies Yellowfin Tuna ini termasuk jenis ikan yang mendominasi hasil produksi sejak Februari hingga Maret. Foto: DKP Sulteng
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekspor komoditas ikan di Sulteng terus bergeliat menyusul peningkatan komoditas kelautan dan perikanan sejak penghujung 2020 hingga April 2021.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui nilai ekspor ikan dan udang pada November 2020 sebesar 150.000 US$. Sedangkan pada Bulan Desember 2020, nilai ekspor Sulteng meningkat menjadi 290.000 US$.
Kinerja perdagangan luar negeri itu kembali mengalami trend positif walau mengalami perlambatan di awal triwulan II ini. Sebagaimana catatan BPS, nilai ekspor ikan dan udang Sulteng pada bulan April 2021 sebesar 250 000 US$. Sementara pada bulan Maret 2021, nilai ekspor ikan dan udang Sulteng sebesar 260.000 US$.
“Ada penurunan sebesar 11,68 persen dari bulan sebelumnya, yakni Bulan Maret ke posisi bulan April 2021. Namun ekspornya masih melalui provinsi lain,” kata Kepala BPS Sulteng, Dumangar Hutauruk melalui video conference, Rabu (2/6).
Lain halnya dengan komoditi kakao. Selama ini kakao dikenal sebagai komoditi andalan sektor perkebunan Sulteng namun selama dua bulan berturut-turut, yakni sejak Maret hingga April 2021, nilai ekspor Sulteng sama sekali tidak ada alias nol.
Buah kakao di Dusun Kakao Banyuwangi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
Dumangar menjelaskan, ekspor Sulteng melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain selama April 2021, masih didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$ 838,04 Juta atau 87,61 persen dari total ekspor. Selanjutnya bahan bakar mineral senilai US$ 86,40 juta atau 9,03 persen.
ADVERTISEMENT
“Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 3,00 persen,” ujarnya.
Kelompok besi dan baja juga mendominasi pangsa ekspor selama Januari-April 2021, senilai US$ 2.735,75 juta atau 87,15 persen dari total ekspor.
Selanjutnya, bahan bakar mineral senilai US$ 285,09 juta atau 9,08 persen. Sementara kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 3,00 persen.