Menparekraf Sandiaga Uno Tak Hadiri Festival Danau Poso, Gubernur Sulteng Kecewa

Konten Media Partner
20 Oktober 2022 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno pada pembukaan Festival Danau Poso (FDP) 2022 yang akan dilaksanakan hari ini, Kamis (20/10), di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sulteng mengungkapkan bahwa Menparekraf Sandiaga Uno melalui sekretarisnya sudah beberapa kali menyampaikan kesiapannya akan menghadiri sekaligus membuka FDP 2022.
“Menteri Sandiaga Uno yang sudah beberapa kali berjanji akan hadir untuk membuka FDP tahun 2022 kok beliau tidak menepatinya, saya sudah telepon sekretarisnya dan saya sampaikan kalau saya kecewa,” kata Rusdy Mastura saat acara pelantikan dan pengukuhan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tengah, di Kota Palu, Kamis (20/10).
Gubernur Sulteng menyempatkan hadir dan membuka acara pelantikan dan pengukuhan pengurus PWI Sulteng periode 2022-2026, sebelum berangkat menuju Kabupaten Poso menghadiri FDP.
Di sambutan lepas pelantikan pengurus PWI Sulteng tersebut, Gubernur Sulteng kembali menegaskan, sikap Menparekraf Sandiaga Uno yang tidak menghadiri dan membuka FDP Poso adalah bentuk pengabaian atas potensi wisata yang dimiliki Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso.
ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Dok. Istimewa
Ungkapan kekecewaan tersebut juga disampaikan Gubernur Sulteng kepada sejumlah wartawan usai menghadiri pelantikan pengurus PWI Sulteng, sebelum bergegas naik ke mobilnya menuju Kabupaten Poso.
Sekaitan dengan pembatalan kehadiran Menparekraf di Poso lanjutnya, Gubernur Sulteng berharap ada perhatian bersama dari pemerintah untuk pengembangan pariwisata Sulawesi Tengah.
Di Sulteng menurutnya, memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan butuh perhatian pemerintah pusat untuk mendorong akselerasi pembangunan ekonomi daerah.
“Banyak yang harus kita lakukan untuk membangun daerah ini, salahsatunya melalui potensi wisata seperti FDP kali ini,” ujarnya.
Ia berharap, melalui FDP yang sempat terhenti pelaksanaannya selama dua tahun berturut-turut karena pandemi COVID-19, pariwisata Sulteng bisa berkembang dan menjadi salah satu akselerator pertumbuhan ekonomi daerah ini.
ADVERTISEMENT
Potensi pariwisata tersebut di antaranya, Megalith yang merupakan situs tertua di dunia. Umurnya diperkirakan sudah mencapai sekitar 3.000 tahun.
“Makanya, kita tonjolkan di sini megalit kita yang umurnya sekitar 3.000 tahun. Megalit kita yang tertua di dunia. Viking di Korea saja umurnya baru sekitar 1.700 tahun,” ujarnya. *(Abi)