Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Saluan, Kopi Khas Kabupaten Banggai yang Dibawa Presiden Jokowi ke Istana
22 Mei 2021 18:10 WIB
ADVERTISEMENT
Dianugerahi wilayah yang luas, Kabupaten Banggai , Sulawesi Tengah (Sulteng), juga memiliki kopi khas daerah. Dibudidayakan petani lokal, lalu dibeli salah satu kedai kopi.
ADVERTISEMENT
Wawan dan istrinya, Tuty, satu-satunya kedai yang membeli kopi khas Kabupaten Banggai jenis Robusta itu yang diberi nama Kopi Saluan.
Saluan adalah suku asli Kabupaten Banggai, selain suku Balantak.
"Jenis kopinya robusta. Kami beli dari petani, terus giling sendiri," kata Tuty, Sabtu (22/5).
Ketika Tjahjo Kumolo menjabat Menteri Dalam Negeri dan berkunjung ke Kabupaten Banggai tahun 2018 pada Hari Nusantara, Wawan dan istrinya turut mempromosikan kopi Saluan kepada anggota kabinet Indonesia Bersatu itu.
Setelah itu, ketika Presiden Jokowi datang meresmikan Bandar Udara Syukuran Aminudin Amir, kopi Saluan kembali dipromosikan. Bahkan, Presiden Joko Widodo membawa pulang kopi Saluan.
Setelah lama mempromosikan kopi Saluan, Wawan dan istrinya "memberanikan" diri mendirikan warung kopi di Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, atau tepatnya Bukit Halimun.
ADVERTISEMENT
Bukit Halimun adalah kawasan perkantoran, perhotelan, dan bisnis properti.
"Namanya ya warung kopi Saluan, mulai dibuka pertengahan puasa kemarin," kata Tuty.
Warung kopi Saluan dibangun dengan konstruksi kayu sehingga sangat nyaman untuk tempat bersantai. Pengunjung dapat melihat lautan dan Kota Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai dan Pulau Peling, gugusan Pulau Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
Menurut Wawan, warung kopi ini memang cukup lama dibangun, bukan tiba-tiba. Apalagi, tak mudah membangun bisnis di masa pandemi COVID-19.
"Lama prosesnya," ujar Wawan.