Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Sempat Mengungsi ke Perbukitan, Warga Bunta Banggai Mulai Kembali ke Rumah
27 Juli 2021 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pasca-gempa yang melanda Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah (Sulteng) bermagnitudo 6,5, warga Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, turut menghindari pantai pada Senin (26/7) malam.
ADVERTISEMENT
Sebab, Kabupaten Tojo Una-una dan Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, dapat ditempuh sekitar 1 jam 50 menit. Sedangkan titik gempa yang berada di sekitar Teluk Tomini berhadapan langsung dengan Kelurahan Bunta I, Kecamatan Bunta.
Namun pada Selasa (27/7) siang, warga yang mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing setelah mendengar adanya imbauan.
"Ada sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing, tetap masih ada juga bertahan karena masih merasa khawatir dan takut,” kata Kapolsek Bunta Iptu Nanang Afriko.
Nanang mengatakan, informasi dari BMKG Kabupaten Banggai bahwa wilayah Kecamatan Bunta tidak akan terjadi tsunami. Namun, masyarakat harus tetap waspada serta mencari dataran yang luas apabila terjadi gempa susulan.
Ia juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai agar tidak mudah percaya dengan isu ataupun informasi yang belum jelas sumbernya atau hoaks.
ADVERTISEMENT
Nanang dan anggotanya bersama Pemerintah Kecamatan Bunta melakukan patroli pasca terjadinya gempa pada Senin (26/7) malam itu sampai Selasa (27/7) siang.
Warga yang bermukim di pesisir pantai mengungsi ke Kelurahan Salabenda dan Desa Demangan Jaya, Kecamatan Bunta, untuk mencari daerah yang berada di daerah ketinggian.
“Warga di Kelurahan Bunta 1 Lingkungan 1 dan 6 Bunta yang bermukim di pesisir pantai mendapatkan informasi bahwa akan terjadi gempa susulan diikuti tsunami,” katanya.
Ia juga menginformasikan bahwa gempa bumi ini tidak menimbulkan kerusakan dan kerugian materiil maupun korban jiwa. Karena itu, ia berpatroli untuk menenangkan situasi pasca-gempa bumi.
“Hanya menimbulkan kepanikan warga terutama yang bermukim di pesisir pantai,” katanya.