Ustaz Adnan Arsal Desak Presiden Jokowi Terbitkan Kepres Penanganan MIT Poso

Konten Media Partner
17 Mei 2021 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso semasa pimpinan MIT Poso Santoso alias Abu Wardah cs masih hidup, di salah satu lokasi hutan belantara. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso semasa pimpinan MIT Poso Santoso alias Abu Wardah cs masih hidup, di salah satu lokasi hutan belantara. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Ustaz KH. Adnan Arsal mengutuk keras peristiwa pembantaian 4 petani di Poso, yang terjadi di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, pada Selasa (11/5) lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami umat Muslim Poso dengan keras mengutuk tindakan teror tersebut," katanya kepada media sesaat sebelum mengikuti rapat Koordinasi Forum Tokoh Lintas Agama bersama Pemda Kabupaten Poso, Senin (17/5), di ruang Pogombo kantor Bupati Poso.
Menurut salah satu tokoh Deklarasi Malino untuk perdamaian Poso ini, sebelumnya pihaknya telah menyampaikan pernyataan sikap Tokoh Muslim Poso kepada Presiden Jokowi terkait rentetan peristiwa teror di Poso.
"Sejak masih Bupati Poso Darmin Sigilipu sampai saat ini belum ada tanggapan dalam mengantisipasi aksi teror, malah muncul lagi peristiwa Kalimago dengan tewasnya 4 petani Poso yang sangat sadis itu," ujar Ustaz Adnan Arsal.
Suasana rapat Koordinasi Forum Tokoh Lintas Agama bersama Pemda Kabupaten Poso, Senin 17 Mei 2021, di ruang Pogombo kantor Bupati Poso. Foto: Deddy/PaluPoso
Sekaitan dengan peristiwa teror yang baru saja terjadi tersebut, Ustaz Adnan Arsal mendesak agar Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Madago Raya. Sebab sampai saat ini peristiwa teror tetap saja terjadi. Padahal Negara harus hadir dan memberikan rasa aman bagi warga Poso.
ADVERTISEMENT
"Kami minta sekali lagi agar Presiden mengevaluasi kinerja Satgas Operasi Madago Raya dan terbitkan Keputusan Presiden terkait penanganan teroris Poso," katanya.
Sementara Ketua Sinode GKST Pdt Jetroson Rense, mengatakan, peristiwa pembunuhan 4 petani di Poso telah mencederai rasa kemanusiaan. Dan, peristiwa seperti ini terus berulang. Sehingga, warga dan tokoh agama di Poso terkesan kehilangan taji untuk menghentikan aksi teror seperti ini.
"Kami minta dalam waktu dekat kami harus bertemu dengan Presiden untuk berbicara dalam upaya menghentikan tindakan teror ini. Poso sepertinya dibiarkan oleh negara. Ini seperti upaya tipu-tipu terhadap daerah ini dan operasi berjilid diubah namanya tapi korban terus berjatuhan," kata Pdt Jetroson Rense.
Sebelumnya 4 petani tewas di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulteng, beberapa hari lalu. Pembunuhan sadis tersebut diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), pimpinan Ali Kalora. ** (Deddy)
ADVERTISEMENT