Konten Media Partner

Warga Palu Tewas Tergantung di Tiang Atap Rumah, Diduga Korban Penganiayaan

29 Oktober 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan mayat seorang laki-laki di wilayah Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (29/10). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan mayat seorang laki-laki di wilayah Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (29/10). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga BTN Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), digegerkan dengan penemuan mayat dengan posisi tergantung di tiang atap rumah kosong, Jumat (29/10). Mayat yang ditemukan warga diduga korban penganiayaan.
ADVERTISEMENT
Paur Humas Polres Palu, Aiptu I Kadek Aruna mengatakan, korban bernama Abdul Farid (27), merupakan warga Kayumalue Ngapa. Korban ditemukan terlilit selang dan tergantung di tiang atap rumah.
Korban pertama kali ditemukan warga bernama Narmi (41), sekitar pukul 9.30 WITA. Saat itu, Narmi sedang mencari kelapa tidak jauh dari lokasi kejadian. Ia terkejut, ketika melintas di sebuah rumah kosong, ada sosok mayat dalam posisi tergantung dengan selang warna hijau.
Saksi pun berlari memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar kejadian.
“Mayat dengan posisi tergantung di tiang atap rumah kosong,” kata Aruna.
Penemuan mayat seorang laki-laki di wilayah Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (29/10). Foto: Istimewa
Sekitar pukul 10.15 WITA, personel Polsek Palu Utara tiba di tempat kejadian dan melakukan pengamanan. Berselang 45 menit kemudian, tim Inafis Polres Palu tiba dan langsung olah tempat kejadian. Mayat korban pun dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulteng menggunakan mobil patroli Polsek Palu Utara.
ADVERTISEMENT
Dari tempat kejadian, diketahui posisi korban masih dalam keadaan tergantung dengan selang dan posisi badan korban sudah menyentuh lantai serta bagian mulut korban mengeluarkan darah.
Menurut Aruna, korban tidak dilakukan autopsi melainkan hanya divisum di bagian luar badan. Hasil visum ditemukan, luka bekas tergores aspal.
“Keluarga tidak berkenan kalau korban diautopsi. Diduga ada luka seretan di kaki, bekas seretan di aspal begitu, jadi hanya visum luar saja,” katanya.
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut, diduga korban dianiaya sebelum ditemukan tewas.