Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
'The Social Dilemma' Bagian 4: Kumpulan Kutipan yang Bikin Pengin Hapus Medsos
email: [email protected]
1 Oktober 2020 13:31 WIB
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film dokumenter garapan sutradara Jeff Orlowski, The Social Dilemma, menjadi perbincangan banyak orang setelah rilis pertama kali di Netflix 9 September silam. Film berdurasi satu setengah jam ini bercerita tentang kerusakan maha besar yang ditimbulkan media sosial terhadap masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
The Social Dilemma menceritakan bagaimana perusahaan teknologi mengeksploitasi penggunanya untuk keuntungan finansial. Bagaimana mereka menguasai data penggunanya, membuat kecanduan, merusak kesehatan mental anak-anak, sampai membuat masyarakat terjerumus pada jurang polarisasi yang sudah terbukti di Myanmar dan akan terus mengulang kekerasan atau perang saudara.
Film ini menghadirkan para mantan pegawai di perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, mereka yang dulu merancang sistem kerja mesin, namun kini berbalik coba menghentikan pertumbuhannya. Mereka di antaranya mantan ahli etika desain Google, Tristan Harris, salah seorang pendiri Center for Humane Technology, Aza Raskin.
Ada juga mantan Presiden Pinterest, Tim Kendall, salah seorang pendiri Asana sekaligus mantan engineer Facebook, Justin Rosenstein, serta para pakar yang fokus mempelajari tentang teknologi.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali pesan yang disampaikan oleh para narasumber dalam film The Social Dilemma yang bisa membuat kita berpikir ulang setiap ingin membuka media sosial kita. Berikut ini adalah rangkuman pesan atau quote yang disampaikan oleh para narasumber di dalam film The Social Dilemma. Urutan kutipan sesuai alur film.
ADVERTISEMENT
Hampir semua kalimat yang meluncur dari mulut narasumber 'The Social Media' layak kutip. Jika masih ada yang terlewat, silahkan sidang pembaca menambahkannya dalam kolom komentar. (Widi Erha Pradana / YK-1)