Konten Media Partner

Amankan Libur Nataru, Polda DIY Pasang Kamera Pengenal Wajah di 7 Titik

16 Desember 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Agustiadi. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Agustiadi. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Polda DIY memasang kamera face recognition atau pengenal wajah untuk mengamankan momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kamera ini dipasang di tujuh titik strategis yang akan memantau pergerakan wajah orang-orang di wilayah tersebut.
Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Agustiadi, mengatakan teknologi ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan selama masa liburan yang diprediksi akan dipadati wisatawan.
“Jadi terdapat 7 titik, 7 titik yang dipasang kamera face recognition. Tentunya titiknya tidak bisa saya kasih tahu ya,” kata Vivid kepada awak media di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Senin (16/12).
“Di situ akan memantau pergerakan wajah setiap orang yang masuk di wilayah itu,” tambahnya.
Teknologi ini terintegrasi dengan sistem data keamanan nasional yang memungkinkan polisi untuk mendeteksi keberadaan buronan atau individu yang terlibat dalam tindak kriminal.
“Kalau misalnya orang ini terdata bahwa ini buronan teroris, pasti kita langsung dapat informasi dan kita lakukan upaya definisi,” jelasnya.
Ilustrasi face recognition. Foto: Saul Loeb/AFP
Selain mendeteksi individu, teknologi ini juga dapat menghitung jumlah orang yang berada di suatu lokasi secara real-time, termasuk membedakan jumlah pria dan wanita.
ADVERTISEMENT
“Dengan smart province ini, di satu titik misalnya kita sorot ke Titik Nol, itu dalam satu kawasan kita bisa menghitung berapa jumlah orang yang ada di situ, termasuk jumlah wanitanya berapa, jumlah prianya berapa,” tambahnya.
Dengan prediksi kemacetan yang tak terhindarkan di beberapa titik wisata populer, masyarakat diimbau untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas.
“Yang jelas pasti akan terjadi kemacetan. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat saling bersabar. Kita membantu bagaimana masyarakat bisa nyaman,” tutup Adi Vivid.
Posko dan Rekayasa Lalu Lintas
Wisatawan di Malioboro, Yogya. FotoL Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Selain teknologi canggih, Polda DIY juga menyiapkan 20 pos pengamanan dan pelayanan, termasuk 17 pos pengamanan, satu pos pelayanan, dan dua pos terpadu yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
ADVERTISEMENT
Pos ini akan menjadi pusat koordinasi dalam mengurai kemacetan dan menangani situasi darurat.
"Kita juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas, nanti ada strategi buka-tutup. Misalnya kita tetapkan one way, begitu ada pertemuan kita ubah lagi," jelas Adi Vivid.
Polisi juga memperkirakan terjadi lonjakan arus kendaraan, terutama roda empat, akibat pembukaan ruas jalan tol baru dari Ngawen hingga Prambanan.
"Tahun ini diperkirakan ada peningkatan hingga 6% dari tahun lalu. Kalau tahun lalu ada sekitar 8,9 juta kendaraan, tahun ini bisa mencapai 9,4 juta kendaraan," ungkapnya.