Apa yang Harus Dilakukan dalam 30 Menit Agar Selamat dari Racun Sianida?

Konten Media Partner
5 Mei 2021 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menggelar jumpa pers bersama NA (25) warga Majalengka terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10)  di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin (3/5). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menggelar jumpa pers bersama NA (25) warga Majalengka terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) di Polres Bantul, D.I Yogyakarta, Senin (3/5). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Waktu 30 menit seusai terkena racun sianida menjadi waktu paling krusial untuk bisa selamat atau meninggal dunia. Dalam waktu 30 menit hingga 1 jam, racun sianida yang juga dikenal sebagai racun oksigen ini akan membuat organ-organ vital dalam tubuh seperti jantung dan otak dalam keadaan nol oksigen sehingga bisa langsung menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
“Efek sianida mulai menyebar ke seluruh tubuh itu di 30 menit. Jadi sampai 1 jam kalau tidak segera mendapat pertolongan ya kemungkinan besar meninggal dunia karena organ vital, seperti jantung dan otak sudah berhenti bekerja,” kata Arief Nurrochmad, dari Lab Farmakologi dan Toksikologi, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, saat dihubungi melalui sambungan telefon, kemarin.
Arif menjelaskan, sebagai racun oksigen, sianida bekerja dengan cara menghambat masuknya oksigen ke dalam sel. Sianida menghambat kerja salah satu komponen di dalam sel sehingga sel tubuh tidak bisa menggunakan oksigen untuk mengolahnya menjadi energi. Prose penghambatan kerja menyerap oksigen dalam waktu 30 menit saja akan membuat organ vital kekurangan energi untuk bergerak dan dalam waktu 1 jam bisa sama sekali berhenti bekerja.
ADVERTISEMENT
“Seluruh tubuh memerlukan oksigen sebagai energi untuk sel bekerja. Jika oksigen berhenti, persis seperti orang yang dibekap, kan ya mati,” jelasnya.
Untuk bisa membunuh, sianida hanya memerlukan dosis 1,5 miligram per kilogram berat badan manusia sehingga maklum jika anak-anak yang terkena bisa lebih mematikan sebab berat badannya ringan sehingga hanya butuh dosis kecil untuk membunuhnya. Dalam kasus sate sianida di Bantul, Naba Faiz Prasetya (10), anak pengemudi ojek online, meninggal dunia, sementara istri sang ojek online berhasil selamat.
“Bobot 70 kg manusia hanya butuh 100-150 miligram saja racun sianida untuk berakibat fatal. Kalau keterangannya 1 sendok makan berarti kan sudah jauh lebih dari 150 miligram,” kata Arif.
Sebagai gambaran, menurut The Calculator Site, satu sendok teh kira-kira dapat menampung 4,25 gram gula pasir, sedangkan satu sendok makan setara dengan 12,74 gram gula pasir.
ADVERTISEMENT
Pertolongan Pertama
Arief Nurrochmad. Foto: Istimewa
Racun sianida memang racun yang tidak berbau dan sulit terdeteksi dengan cara dibau. Biasanya kalo racun tersebut dicampur dengan makanan dan minuman, bila masuk ke mulit akan terasa agak pahit "almond."
“Sehingga jika kita merasakan rasa pahit yang agak aneh, segera hentikan makan atau minum yang mengandung racun tersebut dan segera dimuntahkan,” terang Arif.
Langkah utama untuk mencegah kematian, adalah dengan membawa orang yang keracunan tersebut ke ruang terbuka yang banyak oksigennya, muntahkan makanan atau minuman jika sudah terlanjur masuk ke lambung, sejajarkan atau telentangkan posisi kepala dengan jantung. Kesalahan fatal yang sering dilakukan menghadapi orang keracunan adalah justru orang-orang di sekitarnya berkerumun.
“Jangan dikerumuni dan segera bawa ke rumah sakit dalam 30 menit dan di perjalanan asupan oksigen terus dijaga. Usahakan jangan sampai pingsan, karena pingsan ini tanda otak telah berhenti bekerja,” kata Arif.
ADVERTISEMENT
Proses pertama di UGD RS, Arif menjelaskan, dokter akan segera membantu segera memulihkan jalur nafas, pernafasan dan sirkulasi darah (atau sering disebut teknik ABC atau Airway-Breath-Circulation).
Selanjutnya terapi bisa dilakukan dengan memberikan penawar racun atau antidotum sianida yang terdiri dari Amil nitrit, yang dihirup selama 15-30 detik, Natrium nitrit, yang diberikan melalui infus selama 3-5 menit, dan Natrium tiosulfat, yang diberikan melalui infus selama sekitar 30 menit yang disusul dengan pemberian hydroxocobalamin (cyanokit), yakni zat yang bekerja dengan mengikat sianida untuk menghasilkan vitamin B12 yang tidak beracun.
“Lambung juga akan segera dibersihkan dengan arang aktif untuk menyerap racun,” jelas Arif. (ESP / YK-1)