Konten Media Partner

Banyak Jalan Wisata di Gunungkidul Gelap Kurang Penerangan

19 Desember 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyaknya ruas jalan yang minim penerangan memunculkan risiko tersendiri, pasalnya saat ini Gunungkidul menjadi salah satu destinasi wisata utama di DIY.
Ilustrasi lampu penerangan jalan yang menyala redup pada malam hari. Foto: Arif UT
Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul, Elly Siswanto, mengatakan bahwa sampai saat ini masih banyak ruas jalan di Gunungkidul yang kurang penerangan. Dari total kebutuhan sekitar 10.000 unit lampu penerangan jalan di ruas jalan kabupaten, saat ini baru tersedia sekitar 2.000 unit lampu penerangan.
ADVERTISEMENT
“Saat ini untuk PJU (penerangan jalan umum) di ruas jalan kabupaten di Gunungkidul ada sekitar 2.000 unit, sedangkan kebutuhannya sekitar 10.000 unit,” kata Elly Siswanto saat dihubungi, Senin (19/12).
Meski masih sangat banyak kekurangan alat penerangan jalan (APJ), namun dalam tiga tahun terakhir menurut dia tak pernah ada penganggaran untuk pengadaan APJ, meski Dishub Gunungkidul sudah sering mengajukan anggaran untuk pengadaan APJ tersebut. Hal itu disebabkan karena tidak adanya anggaran, apalagi selama pandemi COVID-19 banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan pandemi.
“Dalam tiga tahun anggaran ini hampir tidak ada pengadaan anggaran untuk PJU, hanya pemeliharaan saja, itu pun hanya untuk PJU listrik, itu saja anggarannya tidak seberapa,” ujarnya.
Di sisi lain, yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat menurut dia adalah APJ-APJ tenaga surya yang merupakan hibah dari pemerintah pusat. Seringkali, APJ tenaga surya tersebut mengalami gangguan dan mati, namun karena tak ada anggaran pemeliharaan maka pemerintah hanya bisa menangani masalah-masalah ringan.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada sekrup yang kurang kencang misalnya kita masih bisa menangani, tapi kalau masalahnya sudah berat, misalnya baterainya yang rusak ya kita tidak bisa ngapa-ngapain, karena tidak ada anggarannya,” lanjutnya.
Ilustrasi lampu penerangan yang menyala pada malam hari. Foto: Arif UT
Tahun ini sebenarnya ada pengadaan APJ yang merupakan hibah dari anggaran pokok pikiran (pokir) atau dana aspirasi anggota DPRD DIY. Namun, jumlahnya masih tak seberapa, dan itu hanya untuk ruas-ruas jalan provinsi.
“Dari dana itu ada 70 unit PJU untuk ruas jalan provinsi di Gunungkidul,” kata Elly.
Banyaknya ruas jalan yang minim penerangan memunculkan risiko tersendiri, pasalnya saat ini Gunungkidul menjadi salah satu destinasi wisata utama di DIY. Apalagi sebagian besar wisatawan belum hafal medan dan jalan di Gunungkidul yang naik-turun dan banyak tikungan tajam.
ADVERTISEMENT
“Kan masih banyak jalan-jalan menuju pantai itu berliku dan kurang penerangan, jadi cukup berisiko memang,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang tidak diinginkan, Dishub Gunungkidul menurut dia telah melakukan pengecekan terhadap fasilitas jalan raya terutama menuju kawasan wisata, baik terkait APJ, marka jalan, dan sebagainya. Harapannya dengan pengecekan itu APJ yang terbatas bisa berfungsi secara optimal.
“Jangan sampai secara jumlah sudah kurang, secara kualitas tidak berfungsi dengan baik. Jadi kemarin kami sudah mengecek kondisi fasilitas jalan termasuk APJ untuk menyiapkan hari libur Nataru besok,” kata Elly Siswanto.