Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Benarkah Yogya Mulai Ditinggal Wisawatan?
5 Mei 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kunjungan wisawatan selama libur lebaran ke Yogya yang meleset dari target membuat sebagian masyarakat menilai wisata Yogya mulai ditinggal wisawatan. Benarkah?

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat terjadi penurunan kunjungan wisatawan pada momen libur Lebaran tahun ini. Meski belum merilis angka resmi, namun Dinas Pariwisata DIY memperkirakan terjadi penurunan kunjungan wisatawan sekitar 10 sampai 20 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Padahal sebelumnya Pemda DIY sudah menargetkan akan ‘panen raya’ dari sektor pariwisata karena diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY selama libur Lebaran tahun ini mencapai 5,9 juta orang.
“Kita (sudah) persiapkan itu, memprediksi akan melimpah ruah tapi ternyata memang (perkiraan) itu agak meleset,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, kepada wartawan akhir April kemarin.
Menurunnya jumlah wisatawan ke Yogya ini memunculkan percakapan bahwa Yogya mulai ditinggalkan oleh wisatawan. Berbagai faktor disebut-sebut menjadi kambing hitam atas perginya wisatawan dari Yogya, mulai dari kejahatan jalanan klitih sampai masalah parkir yang mahal.
Tapi, benarkah Yogya sudah mulai ditinggal dan tidak menarik lagi bagi wisatawan?
Mengutip laporan Dinas Pariwisata DIY, total kunjungan wisatawan ke DIY tertinggi dalam 5 tahun terakhir masih terjadi pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 6,55 juta pengunjung. Tahun berikutnya jumlah kunjungan anjlok sampai di angka 1,85 juta pengunjung karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tahun 2021, kunjungan wisatawan ke DIY mulai merangkak naik meski masih dalam situasi pandemi dengan jumlah kunjungan 4,15 juta. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah kunjungan wisatawan ke DIY mengalami kenaikan signifikan hampir mendekati angka sebelum pandemi, yakni mencapai 6,47 juta wisatawan.
Tahun 2023 baru berjalan 4 bulan, masih ada 8 bulan lagi bagi Yogya untuk menambah jumlah wisatawan di tengah melesetnya target pada lebaran kemarin.
Sementara itu, catatan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY juga menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami tren pertumbuhan yang positif.
Sepanjang 2022, setelah pintu penerbangan internasional pertama dibuka pada bulan April sejak pandemi, total kunjungan wisman ke DIY sudah mencapai 10.189 wisatawan.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, mengatakan bahwa memasuki tahun 2023 pun jumlah kunjungan wisman ke DIY terus mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
“Bahkan di triwulan pertama tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sudah melebihi total kunjungan pada tahun 2022,” kata Herum Fajarwati saat diwawancarai di kantor BPS DIY, Jumat (5/5).
BPS mencatat, pada Januari 2023 jumlah kunjungan wisman ke DIY sebanyak 3.883 wisatawan, pada Februari 2023 naik menjadi 4.849 wisatawan, dan pada Maret 2023 jumlah kunjungan wisman kembali naik di angka 5.017 kunjungan. Sehingga total kunjungan wisman ke DIY dalam tiga bulan pertama tahun 2023 sudah mencapai 13.749 kunjungan.
“Jadi trennya terus naik ya, meskipun masih jauh dari capaian tahun 2019 yang mencapai 113 ribu wisman,” ujarnya.
Selain karena masih proses pemulihan pascapandemi, situasi perekonomian global yang masih belum stabil menurut Herum juga menjadi salah satu penyebab jumlah kunjungan wisman yang belum optimal. Hal ini menurut dia menunjukkan bahwa belum optimalnya kunjungan wisatawan ke DIY lebih disebabkan oleh faktor eksternal, bukan karena masalah di DIY.
ADVERTISEMENT
“Kalau dikatakan Jogja ditinggal wisatawan saya kira tidak tepat ya, karena trennya terus membaik meski belum optimal,” tegas Herum Fajarwati.