Konten Media Partner

BPS: Kalau Tak Ada Kebun Sayur di Pekarangan, Angka Kemiskinan DIY Makin Parah

20 Januari 2023 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kampung sayur di Kampung Bausasran Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kampung sayur di Kampung Bausasran Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi paling miskin di Pulau Jawa dengan angka kemiskinan mencapai 11,49 persen. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9,57 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Soman Wisnu Darma, mengatakan bahwa dengan tingginya kenaikan inflasi dan meningkatnya tingkat pengangguran sebenarnya sangat mungkin membuat kemiskinan di DIY jauh lebih parah.
Beruntung ada beberapa hal yang menurut Soman berhasil membendung angka kemiskinan di DIY semakin parah, salah satunya adalah semakin banyaknya masyarakat yang menjadikan pekarangan rumahnya sebagai kebun sayur. Misalnya daerah yang tengah menggalakan program tersebut adalah Kota Yogya, dimana saat ini semakin banyak kampung yang memanfaatkan ruang-ruang sempit pekarangan warga sebagai kebun sayur.
Selain dikonsumsi sendiri, banyak juga kampung yang memiliki kebijakan untuk membagikan hasil sayur yang mereka panen kepada warga-warga yang tidak mampu. Hal itu menurut Soman sangat efektif untuk menekan angka kemiskinan di DIY.
ADVERTISEMENT
“Itu sangat efektif. Seandainya tidak ada program itu, angka kemiskinan akan jauh lebih parah dari sekarang,” kata Soman Wisnu Darma saat ditemui di kantornya, Kamis (19/1).
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Soman Wisnu Darma. Foto: Widi RH Pradana
Hal itu karena meskipun sayur-sayur tersebut tidak dibeli, namun akan tetap dihitung sebagai pengeluaran konsumsi masyarakat. Dengan begitu, nilai konsumsi masyarakat bisa meningkat dan melebihi garis kemiskinan.
Melihat dampaknya yang cukup signifikan, Soman menilai program-program penanaman sayuran di pekarangan warga mesti terus digalakan di semua kabupaten dan kota di DIY. Apalagi saat ini Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga tengah menjadikan kalurahan sebagai prioritas pembangunan terutama untuk pengentasan kemiskinan.
Nantinya, lahan-lahan tidur yang sampai sekarang belum dimanfaatkan secara optimal, harapannya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis bahan pangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah kan bisa mengintervensi dalam bentuk bantuan polybag, benih, pupuk, dan sebagainya, dan harus ada pendampingan supaya program itu benar-benar berjalan,” ujarnya.