Konten Media Partner

Bukan Macan Tutul, Pemakan Ternak Misterius di Gunungkidul Diduga Anjing Liar

21 Agustus 2021 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ada empat jenis predator di Gunungkidul yang kemungkinan memangsa ternak penduduk, yaitu elang, ular sanca, macan tutul jawa, serta anjing liar
Lima ekor kambing milik seorang warga Desa Kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, mendadak mati secara misterius. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lima ekor kambing milik seorang warga Desa Kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, mendadak mati secara misterius. Foto: Istimewa
Makhluk misterius kembali meresahkan warga di Gunungkidul, terutama di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, karena kambing ternak mereka menjadi korban keganasan makhluk tersebut. Belum bisa dipastikan, makhluk apa yang membunuh dan memakan ternak-ternak warga, tapi dugaan kuat mengarah pada kawanan anjing liar.
ADVERTISEMENT
Kader konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Kurniawan, yang aktif dalam kegiatan penanganan konflik hewan dengan manusia di Gunungkidul membeberkan sejumlah alasan mengapa makhluk tersebut adalah anjing liar. Meski belum pernah tertangkap tangan atau terekam kamera, namun ciri-ciri yang ditinggalkan memang mengarah pada anjing liar.
“Kalau saya menebak itu memang anjing liar, feral dog,” ujar Kurniawan, Rabu (18/8).
Di Gunungkidul, setidaknya ada empat jenis predator yang bisa mungkin memangsa kambing, di antaranya adalah raptor atau elang, ular sanca, macan tutul jawa, serta terakhir anjing liar atau feral dog. Raptor sudah dapat dipastikan tidak akan memangsa kambing karena dia akan membawa terbang mangsanya, dan tidak mungkin dia akan membawa terbang kambing.
ADVERTISEMENT
Ular sanca yang menjadi terduga berikutnya juga tidak mungkin karena tidak mungkin dia akan membantai satu kandang. Jika memangsa, ular akan menyerang satu kambing, membelitnya sampai mati, lalu menelannya utuh-utuh.
Kemungkinan yang tersisa adalah macan tutul jawa atau Panthera pardus melas dan anjing liar. Tapi ketika memangsa,macan tutul akan menerkam mangsanya sampai mati lalu membawanya pergi. Macan tutul akan memakan mangsanya di tempat yang tersembunyi, tidak akan dimakan di dalam kandang.
“Jadi kemungkinan ya tinggal anjing liar, enggak ada yang lain,” ujarnya.
Tapi anjing liar yang dimaksud bukanlah anjing yang benar-benar liar. Kurniawan memperkirakan anjing liar yang memangsa kambing-kambing milik warga itu adalah anjing domestik atau peliharaan yang kemudian menjadi liar.
ADVERTISEMENT
“Bisa karena lepas, atau memang sengaja dilepas kemudian jadi liar,” lanjutnya.
Ilustrasi anjing liar. Foto: Pexels
Cara memangsanya juga mirip, dimana anjing liar biasanya tidak hanya menyerang satu ekor kambing tapi akan membantai semua kambing di dalam kandang tersebut. Dan anjing liar tidak akan memakan semua bagian kambing, hanya bagian tertentu saja yang akan dia makan seperti jeroan.
Hal ini karena anjing yang benar-benar liar adalah serigala, atau kalau di Indonesia ada ajak atau ajag. Namun, Gunungkidul bukanlah habitat ajak, sehingga bisa dipastikan kalau yang memangsa kambing-kambing liar tersebut bukanlah ajak.
“Dari ciri-ciri yang ada saya yakin betul kalau itu anjing liar,” kata Kurniawan.
Meski belum pernah tertangkap atau terekam kamera, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA DIY, Untung Suripto, juga menduga kuat bahwa anjing liar yang menyerang ternak warga di Gunungkidul adalah kawanan anjing liar. Serangan serupa juga pernah terjadi di daerah lain seperti Sleman dan Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Anjing liar ini memang bukan jenis satwa yang dilindungi, kendati demikian dia meminta kepada masyarakat untuk tidak langsung membunuhnya hewan tersebut jika menemuinya.
“Jadi masyarakat juga harus bijak merespons ini, kalau tidak nanti bisa saja situasinya makin rumit,” ujarnya.
Dia mengakui memang cukup sulit untuk menangkap hewan misterius tersebut. BKSDA DIY memang sempat memasang jebakan untuk menangkapnya, namun hasilnya nihil.