Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bupati Bantul Resmikan Museum Sanggar Keris Mataram di Bangunjiwo, Bantul
11 Agustus 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meresmikan Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram, yang berada di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (10/8) malam. Di tengah arus modernisasi dan budaya digital yang semakin kuat, museum ini diakui hadir sebagai upaya menjaga identitas budaya dan sejarah yang menjadi akar penting bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kepada Bapak Nurjianto yang memiliki inisiatif yang mulia ini, semoga ini akan semakin mengokohkan Bantul sebagai pintu gerbang kebudayaan Ngayogyakarta Hadiningrat, Bantul sebagai the origin of Mataram."
"Dimana kita warga Bantul mampu melestarikan dan mengembangkan warisan budaya baik yang tangible maupun intangible,” kata Abdul Halim Muslih, saat meresmikan Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram, Kasihan, Bantul, Sabtu (10/8) malam.
Senada, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana juga turut memberikan apresiasi atas berdirinya Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram ini.
”Ini adalah salah satu inisiasi yang sangat bagus untuk perkembangan keris yang ada di Kabupaten Bantul. Dan Bantul memang sedang giat-giatnya untuk pengembangan budaya terutama budaya Mataram,” ujarnya.
Pendiri Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram, Nurjianto, berbagi cerita tentang bagaimana kecintaannya pada keris sejak kecil tumbuh menjadi sebuah misi besar untuk melestarikan warisan budaya ini.
ADVERTISEMENT
“Awal mula saya cinta dengan keris itu sebetulnya dari kecil, karena kakek saya itu pencuci atau penjamas keris, saya sering melihat beliau dan seiring berjalannya waktu saya termotivasi untuk mendalami tentang keilmuan keris ini,” kata Nurjianto, Sabtu (10/8).
Berdirinya Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram menurut Nurjianto adalah salah satu cara bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat supaya keris terjaga kelestariannya.
Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram saat ini memiliki koleksi sekitar 300-400 keris dan terus bertambah. Koleksi ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Palembang, Sulawesi, dan Bali.
“Ini adalah museum keris yang pertama di Jogjakarta, di mana museum ini menjadi museum khusus keris yang pertama yang diinisiasi oleh banyak paguyuban, banyak komunitas untuk bagaimana membuat satu museum tempat penelitian tentang pembelajaran kepada masyarakat di Jogjakarta." ujarnya.
Komunitas perkerisan di DIY juga cukup kuat dengan adanya sekitar 17 paguyuban tosan aji.
ADVERTISEMENT
"Di Jogja ada sekitar 17 paguyuban tosan aji, dan di situ sangat luar biasa sekali terkait dengan pelestarian, terkait dengan edukasinya. Setiap kabupaten dan kota ini selalu masif di dalam pelestarian," jelasnya.
Penasihat Sanggar Keris Mataram yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Museum Benteng Vredeburg yang pertama, Budiharjo, turut bangga atas diresmikannya Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram. Sebab, keris merupakan salah satu warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO.
”UNESCO mengakui keris sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 25 November 2005. Bagaimana keris itu akan lestari tidak lepas dari peran kita hari ini salah satunya dengan pendirian museum ini,” jelasnya.
Galeri dan Museum Keris Sanggar Keris Mataram terletak di Jl. Donotirto, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 09:00 sampai pukul 21:00 WIB.
ADVERTISEMENT