Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Burung Migran Layang-Layang Asia Tiba Lagi di Jogja, tapi Jumlahnya Menurun
19 Oktober 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Burung migran layang-layang asia (Hirundo rustica) sudah tiba lagi di Yogyakarta pada musim migrasi tahun ini. Ribuan burung layang-layang asia itu memadati kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta, di sisi barat titik Nol Kilometer Yogya.
ADVERTISEMENT
Koordinator Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) Beni Kusmanto, mengatakan bahwa burung layang-layang tersebut sebenarnya sudah terlihat di Jogja sejak Agustus silam.
“Sebab jenis tersebut kadang ada yang extend dari tahun sebelumnya juga, jadi dia tidak ikut kembali ke tempat asalnya,” kata Beni kepada Pandangan Jogja, Jumat (18/10).
Sampai saat ini, PPBJ menurutnya telah melakukan tiga kali pengamatan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ia menyebut ada penurunan jumlah layang-layang asia yang bermigrasi di Jogja dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tanggal 2 Oktober ada 1.293 individu yang terhitung, sebelumnya tanggal 14 September yang terhitung ada 2.619 individu. Kalau tahun lalu, lokasinya di depan Museum Sonobudoyo ada sekitar 5.400 ekor,” jelas Beni.
Ada beberapa hal yang diperkirakan menyebabkan penurunan jumlah burung ini, pertama karena beberapa pohon di kawasan tersebut yang sebelumnya menjadi tempat tidur burung sudah dipangkas. Selain itu, kabel-kabel di kawasan Titik Nol Kilometer dan Museum Sonobudoyo yang sebelumnya jadi tempat mereka bertengger dan beristirahat juga sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
Penghilangan kabel ini juga membuat lokasi bertengger burung-burung ini bergeser sedikit ke barat.
“Sebelumnya kan ada di depan Museum Sonobudoyo, sekarang bergeser di depan Kantor Bank Mandiri Ahmad Dahlan, dan itu jumlahnya agak berkurang dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Namun, saat ini menurutnya belum memasuki puncak migrasi. Diperkirakan, puncak migrasi akan terjadi pada akhir tahun, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
“Jadi kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah,” kata Beni.