Cek Kesehatan Gratis di Bantul Belum Dimulai, Pemkab Sediakan Program Alternatif

Ilustrasi cek kesehatan. Foto: Pexels

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk warga yang berulang tahun belum digelar di Bantul.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Tri Widiyantara, mengatakan pihaknya masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan. Rencananya akan ada simulasi program tersebut terlebih dahulu sebelum pelaksanaan program ini dilakukan masif di Bantul.

“Untuk PKG spesifik di hari ulang tahun di Bantul belum dilaksanakan. Kick off PKG masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari Kemenkes,” kata Agus dihubungi Pandangan Jogja, Senin (3/2).

Meski demikian, ada satu program yang memiliki kemiripan dengan program PKG di hari ulang tahun. Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) berupa skrining kesehatan yang telah berjalan sejak 2024.

“Pemeriksaan kesehatan melalui skrining yang merupakan bagian dari kegiatan ILP sudah berjalan di puskesmas,” tambahnya.

“ILP di Bantul mulai pilot project akhir 2023, dilaksanakan di semua puskesmas mulai 2024,” tambahnya.

Skrining kesehatan ini tak dipungut biaya. Warga cukup datang ke puskesmas, dengan catatan, ia terdata di wilayah kerja puskesmas tersebut. Nantinya petugas akan menentukan skrining setelah menyampaikan keluhan yang disampaikan.

“Datang seperti biasa jika berobat ke puskesmas. (mengenai kepesertaan) warga yang berdomisili di wilayah kerja puskesmas,” ujar Agus.

“Nanti petugas yang akan menentukan skrining apa yang bisa dilakukan pada kunjungan tersebut,” tambahnya.

Adapun skrining pada program ILP ini menyasar sejumlah pihak, yakni ibu hamil, bersalin, nifas; klaster MBTS dan remaja usia <18 tahun; klaster dewasa 18-59 tahun dan lansia >60 tahun. Berikut jenis skrining di Puskesmas pada program ILP:

Klaster 2 Ibu Hamil, Bersalin, Nifas

Klaster Manajemen Terpadu Balita Sakit (MBTS) dan Remaja Usia <18 Tahun

Klaster Dewasa 18-59 Tahun dan Lansia >60 Tahun

“Tetapi mohon dipahami juga, skrining yang banyak tersebut tidak dilakukan dalam satu kali kunjungan saja, tapi bisa dalam beberapa kesempatan karena prosesnya akan cukup lama,” kata Agus.