Konten Media Partner

Di Sela Pekan WBTb, Menbud Fadli Zon Diterima Sultan HB X di Keraton Kilen

24 November 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doorstop Menbud Fadzli Zon usai membuka Pekan WBTb di Museum Benteng Vredeburg. Foto: P Wicaks
zoom-in-whitePerbesar
Doorstop Menbud Fadzli Zon usai membuka Pekan WBTb di Museum Benteng Vredeburg. Foto: P Wicaks
ADVERTISEMENT
Sebelum membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 pada Sabtu (23/10) kemarin, Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon diterima Raja Keraton Yogya sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang dilakukan di Keraton Kilen Yogyakarta itu turut pula Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djumaryo dan putri bungsu Sultan HB X, GKR Bendara. Sejumlah persoalan kebudayaan jadi pembahasan dalam pertemuan itu.
"Ya soal (manuskrip Keraton yang disimpan di Inggris) itu juga saya sampaikan kepada Sultan, kami akan coba melakukan upaya pengembalian manuskrip itu dari Inggris," kata Fadli Zon di sela membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Sabtu petang.
Dalam peristiwa Geger Sapehi 19-20 Juni 1812, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Stamford Rafles, menggulingkan Sultan Hamengkubuwana II yang menolak bekerjasama dengan pemerintahan kolonial dan merampok harta benda termasuk 7.000-an naskah kuno milik Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Fadli Zon menuturkan, upaya pengembalian manuskrip dari masa akan coba dilakukan pihaknya pasca pertemuan dengan Sultan itu.
"Kami akan usahakan (mengembalikan), meskipun menurut Sultan HB X sekitar 170 naskah dokumen digitalnya sudah diberikan, tapi sebenarnya jumlahnya lebih banyak dari itu," kata Fadli.
Menbud Fadzli Zon membuka Pekan WBTb di Museum Benteng Vredeburg. Foto: P Wicaks
"Nanti ketika kami (pemerintah Indonesia) ada kesempatan bertemu dengan Pemerintah Inggris, kami akan sampaikan agar artefak-artefak termasuk manuskrip Keraton Yogya yang dibawa ketika itu bisa dikembalikan ke Indonesia.”
"Karena itu merupakan hak milik dari kita dan ketika itu masa kolonialisme, ya kami kira banyak negara di dunia sekarang berusaha mengambil kembali artefak-artefaknya," kata Fadli.
Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono yang mendampingi Menbud bertemu Sultan HB X mengatakan, dalam pertemuan itu disinggung pula pengamanan nilai -nilai histori yang ada Keraton Yogyakarta yang sebagian besar ada di The British Library, Yale University Library dan lainya.
ADVERTISEMENT
Festival WBTb 2024: Menjaga Warisan Budaya dengan Sentuhan Modern
Menbud Fadzli Zon membuka Pekan WBTb di Museum Benteng Vredeburg. Foto: P Wicaks
Sementara itu, Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 yang digelar Sabtu (23/11) hingga Kamis (28/11) dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, pada Sabtu malam (23/11) di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Didampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Menbud Fadli Zon, mengatakan bahwa festival ini menjadi ajang pelestarian dan promosi 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang telah diakui UNESCO, mulai dari keris hingga gamelan.
“Melalui festival ini, kami ingin menegaskan pentingnya keberlanjutan WBTb dan sekaligus agar masyarakat lebih mengenal filosofi di balik budaya kita, sekaligus membangun jembatan antara tradisi dan inovasi,” ujar Fadli kepada wartawan.
Menbud Fadzli Zon membuka Pekan WBTb di Museum Benteng Vredeburg. Foto: P Wicaks
Mengusung tema "Indonesia Menuju Ibukota Budaya Dunia", acara ini menyajikan berbagai aktivitas menarik, seperti workshop tari Saman dan Pencak Silat, seminar tentang wayang, hingga sarasehan keris. Salah satu daya tarik utama adalah kolaborasi seni wayang dengan teknologi video mapping dalam pertunjukan berjudul Sang Dewaruci.
ADVERTISEMENT
Fadli Zon menekankan bahwa teknologi menjadi elemen penting dalam memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda. “Wayang harus relevan dengan era digital. Sentuhan teknologi membuat cerita lebih menarik tanpa kehilangan pakem dan nilai-nilai tradisi,” jelasnya.
Selain pertunjukan, festival ini juga menjadi wadah edukasi dan literasi budaya. Workshop Batik di atas topeng, misalnya, melibatkan pelajar, komunitas, dan akademisi untuk menggali keterampilan tradisional dengan cara yang inovatif.
Acara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Fadli berharap ekosistem kebudayaan yang kuat dapat memicu fenomena global, seperti Korean Wave, dengan budaya Indonesia sebagai pusatnya.
ICH Festival 2024 yang terbuka untuk umum hingga 28 November mendatang, menawarkan rangkaian pameran, seminar, dan pertunjukan seni yang siap menginspirasi dan mempererat hubungan antara tradisi dan masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
KAMU LANJUTKAN ARTIKEL DI ATAS DENGAN artikel di bawah ini. Pakai sub judul baru dan kamu pendekin maksimal 7 paragraf saja ya. Jangan sampai tertinggal inti-inti WBTb sehingga audien mendapatkan arti penting acara.
Kementerian Budaya (Kemenbud) RI akan menggelar Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 sebagai ajang promosi sekaligus pelestarian 13 WBTb yang diakui dunia. Salah satu hal yang menarik dalam acara ini adalah penampilan kolaborasi wayang, termasuk dengan memadukan video mapping.
ICH Festival ini digelar oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kemenbud untuk mempromosikan 13 WBTb atau ICH yang telah dicatatkan UNESCO. ICH Festival diselenggarakan selama sepekan mulai 23-28 November 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
ICH Festival 2024 akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi oleh Wamen Kebudayaan, Giring Ganesha, pada Sabtu (23/11/2024) malam nanti.
“Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb Indonesia) bagian dari upaya untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Terutama untuk edukasi, literasi, dan juga diseminasi pengetahuan tentang 13 ICH Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO,” kata Fadli Zon.
Adapun 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang telah diinskripsi UNESCO adalah kesenian wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), tas Noken (2012), 3 genre tari Bali (2015), kapal Pinisi (2017), tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), Gamelan (2021), dan Budaya Sehat Jamu (2023).
Pada ICH Festival 2024, Direktorat PPK Kemenbud bekerja sama dengan Museum dan Cagar Budaya, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, dan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Digelar di kota budaya, ICH Festival 2024 menjadi wadah untuk mensosialisasikaan 13 WBTb Indonesia kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema ‘Indonesia Menuju Ibukota Budaya Dunia’, berbagai kegiatan akan digelar dalam Pekan WBTb ini. Mulai dari pertunjukan seni budaya, pameran 13 ICH dengan narasi filosofi di dalamnya, workshop tari Saman, Pencak silat dan Jamu, seminar tentang wayang, hingga sarasehan keris. Sejumlah koleksi keris dan wayang milik Fadli Zon turut dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Menurut Fadli, sosialisasi ICH juga merupakan kewajiban Pemerintah usai WBTb Indonesia diinskripsikan UNESCO yang merupakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
“Di dalam proses inskripsi ini, kita berkomitmen melestarikan Warisan Budaya Takbenda. Artinya menyebarluaskan dengan berbagai kegiatan agar ada keberlangsungan dari warisan budaya itu,” terangnya.
Menariknya, ICH Festival 2024 akan menampilkan gaya baru pertunjukan wayang yang dipadukan dengan new media art. Acara ini menghadirkan kolaborasi kesenian wayang orang, wayang kulit, wayang orang, dan video mapping dengan judul ‘Sang Dewaruci’.
ADVERTISEMENT
Fadli Zon berharap ekspresi budaya seni yang memadukan unsur teknologi itu dapat menginspirasi masyarakat. Hal ini mengingat kreativitas seni budaya yang terus berkembang dan bersifat adaptif. Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi pun menjadi sebuah keniscayaan di era globalisasi sekaligus agar wayang juga bisa lebih mudah diterima oleh generasi muda.
“Zaman sudah berubah, jadi perlu adaptasi terhadap dunia digital, seperti sentuhan-sentuhan teknologi sehingga membuat cerita wayang lebih relevan. Generasi muda juga bisa menikmati dan beradaptasi dengan itu,“ ungkap Fadli.
“Dengan perpaduan wayang golek, wayang kulit, dan kemudian wayang orang dengan dukungan new media, tentunya pertunjukam akan lebih menarik. Durasi dan bahasanya juga disesuaikan sehingga mudah dimengerti semua kalangan masyarakat,” sambungnya.
Meski memadukan unsur digital, kolaborasi wayang di ICH Festival 2024 tetap menghadirkan pertunjukan yang sesuai pakem dan nilai-nilai tradisi seni budaya. Hadirnya video mapping tidak mengurangi teknis dan penyajian pertunjukan wayang yang kaya akan ajaran moral dan etika.
ADVERTISEMENT
“Memang budaya itu harus dilihat sebagai kekuatan (power of culture), jadi harus kita maksimalkan. Apalagi budaya Indonesia adalah yang tertua di dunia berdasarkan penelitian, diperkirakan ekspresi budaya di Indonesia ditemukan kurang lebih sekitar 60 ribu tahun lalu,” papar Fadli.
Lebih lanjut, Fadli mengatakan Presiden Prabowo Subianto menjadikan kebudayaan sebagai salah satu paradigma haluan pembangunan Indonesia mengingat hal itu diatur dalam konstitusi, tepatnya pada Pasal 32 UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa ‘Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya’.
“Pak Prabowo memiliki komitmen dan konsen terhadap hal ini sehingga menghadirkan kebudayaan sebagai satu Kementerian tersendiri untuk pertama kalinya. Perintah konstitusi negara mengamanatkan itu, jadi kita harus berkontribusi juga kepada peradaban dunia,” urai mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Fadli mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengembangkan ekspresi kebudayaan Indonesia. Terutama bagi para stakeholder terkait, khususnya para pegiat seni budaya.
“Dalam ekspresi seni budaya, cara yang paling mudah bisa melalui sarana seperti film, musik, dan media-media baru termasuk video game,” tuturnya.
Fadli kemudian mencontohkan keberhasilan Korean Wave melalui K-Drama, K-Pop, sampai pada K-Food berkat paradigma pembangunan negaranya yang memprioritaskan pelestarian dan pengembangan ekspresi budaya-budaya mereka.
Menurut Fadli, Korean Wave tercipta karena Pemerintah Korea hadir memberikan ekosistem pengembangan budaya. Selebihnya adalah karena diciptakannya kebebasan stimulus dan kedisiplinan dari para pelaku budayanya itu sendiri.
“Untuk grup K-Pop, mereka minimal latihan sehari 8 jam, malah ada yang sampai 12 jam. Itu dilakukan juga oleh anggota grup besar seperti BTS dan Seventeen yang mendapatkan tempat di luar korea, termasuk Indonesia bahkan di Amerika dan Eropa,” ucap Fadli.
ADVERTISEMENT
“Ini artinya dibutuhkan kedisplinan, komitmen dan tentu saja bakat. Bukan hanya dari look saja, tapi dari bakat seperti menyanyi, menari dan lain-lain,” tambahnya.
Fadli pun mengajak masyarakat untuk ikut serta membangun ekosistem kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan terus melestarikan kebudayaan, termasuk Warisan Budaya Takbenda yang mencakup berbagai praktik, ekspresi, pengetahuan, dan keterampilan yang diakui oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya mereka.
“Dan yang paling penting mindset kita. Orang Indonesia harus menghargai budayanya sendiri karena bangsa yang beradab itu adalah bangsa yang menghargai kebudayaannya,” pesan Fadli.
“Mari kita mengetahui identitas dan jati diri budaya kita sendiri agar tidak kehilangan arah ke depannya. Jadi antara masa lalu, masa kini, dan masa depan itu adalah sebuah jalan dan jembatan yang tidak pernah terputus,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan dan pameran di ICH Festival 2024 dibuka untuk umum. Untuk seminar dan workshop, Kementerian Budaya akan melibatkan pegiat budaya, akademisi, pelajar, hingga komunitas internasional. Salah satu kegiatannya adalah workshop Batik di atas topeng.
Selama sepekan, ICH Festival juga akan menghadirkan berbagai suguhan pertunjukam seni budaya. Mulai dari penampilan tari kreasi anak, band Musik Tradisi Modern seperti Sri Rejeki dan Slamet Man feat Sinden legendaris Anik Sunyahni, sampai Dagelan Yogyakarta oleh Kirun, Marwoto, dan Yati Pesek.