Dispar Bantul: Sampah yang Dibuang ke Sungai 10 Kali Lipat dari Sampah Wisatawan

Konten Media Partner
27 Januari 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah di kawasan Pantai Depok, Bantul. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sampah di kawasan Pantai Depok, Bantul. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Tumpukan sampah masih menjadi persoalan di kawasan wisata di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terutama di kawasan destinasi wisata pantai selatan. Namun, sampah-sampah yang berserakan di kawasan wisata justru lebih banyak yang berasal dari aliran sungai.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. Dia mengatakan bahwa selama ini sampah yang dihasilkan dari aktivitas pariwisata hanya sekitar 4 sampai 9 ton sepekan.
“Sedangkan sampah yang berasal dari aliran sungai jumlahnya bisa 40 sampai 100 ton hanya dalam seminggu,” kata Heru, Jumat (27/1).
Jumlah sampah yang berasal dari aliran sungai ini akan mengalami peningkatan terutama pada pergantian musim hujan. Sampah-sampah yang berasal dari sungai ini masuk ke laut, kemudian akan kembali lagi ke pantai.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. Foto: Dispar Bantul
Hal ini membuat upaya untuk mengurangi sampah di kawasan wisata lebih sulit untuk dilakukan. Jika hanya mengelola sampah yang dihasilkan oleh wisatawan, menurut Heru sebenarnya tidak terlalu sulit. Masalahnya, sampah-sampah yang berasal dari sungai tidak jelas asal-usulnya, bahkan sumbernya bukan hanya dari Bantul saja.
ADVERTISEMENT
"Tentu kalau wisatawan sebenarnya bisa kita komunikasikan. Tetapi aspek membuang sampah ke sungai, sumbernya bukan hanya dari Bantul saja, tetapi dari utara juga,” kata dia.
Karena itu, persoalan sampah di objek wisata khususnya di kawasan pantai seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemkab Bantul saja, melainkan harus menjadi komitmen bersama, baik pemerintah dan masyarakat yang berada di kawasan utara.
Dia berharap, masalah sampah di kawasan pantai selatan ini bisa menjadi komitmen bersama lintas daerah, seperti di Kota Yogya dan Sleman.
"Tentu akan lebih baik kalau di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman ada kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah secara baik," ujarnya.