Dituding Punya IPK 2,2, Ketua BEM UGM Pamerkan Transkrip Nilai: IPK Saya 3,68

Konten Media Partner
21 Desember 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, menunjukkan transkrip nilai kuliahnya, Kamis (21/12). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, menunjukkan transkrip nilai kuliahnya, Kamis (21/12). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor, menjawab banyaknya tudingan di media sosial yang mengatakan ia hanya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,2.
ADVERTISEMENT
Kepada awak media, Gielbran memamerkan transkrip nilai resmi yang tercantum dalam Sistem Informasi Terintegrasi (SIMASTER) UGM. Akun SIMASTER itu juga menunjukkan bahwa Gielbran masih menjadi mahasiswa aktif UGM dan tidak di-drop out seperti isu yang beredar beberapa waktu lalu.
“Saya masih punya akun SIMASTER yang merupakan akun resmi dari kampus, sehingga kalau ada isu bahwa saya di-drop out ini ada buktinya, saya masih tercantum dalam mahasiswa UGM,” kata Gielbran Muhammad Noor kepada awak media pada Kamis (21/12).
“Dan IPK saya 3,68, jadi sangat jauh dari angka 2,2,” tegasnya.
Transkrip nilai sementara Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Ia mengaku bingung kenapa bisa ada isu yang sangat masif, yang menyebut IPK-nya hanya 2,2.
“Karena itu isu yang tidak substantif sama sekali,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan meski aktif sebagai aktivis BEM, ia tetap berusaha untuk mengikuti perkuliahan dengan baik. Bahkan ia ingin terus menaikkan IPK-nya jadi 3,7.
“Saya ingin jadi dosen, mengabdi untuk kampus,” ujarnya.
Dari transkrip nilai yang ia tunjukkan, memang tercantum IPK sementara-nya sebesar 3,68. Sebagian besar nilai mata kuliah yang tercantum dalam transkrip nilai tersebut juga A.
“Tulisannya kecil, tapi insyaallah angkanya besar,” kelakarnya pada wartawan.