DIY Butuh Waktu 5 Tahun untuk Punya Hari Jadi, Tahun Ini Berumur 269 Tahun

Konten Media Partner
7 Maret 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Butuh waktu lima tahun bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memiliki hari jadi seperti provinsi-provinsi lain di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru disepakati Selasa (5/3) kemarin, Hari Jadi DIY ditetapkan setiap 13 Maret yang mengambil momen berdirinya Kasultanan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, mengatakan bahwa inisiatif untuk menetapkan Hari Jadi DIY sebenarnya sudah dimulai sejak lima tahun yang lalu.
“Dulu pernah diajukan ke DPRD, cuma belum bisa disepakati, lalu diajukan lagi dan baru sekarang disetujui,” kata Beny saat dihubungi Pandangan Jogja, Rabu (6/3).
Sekda DIY, Beny Suharsono. Foto: Pemda DIY
Ia mengatakan, proses penyamaan pandangan terkait hari jadi ini menjadi salah satu proses yang paling memakan waktu. Apalagi pemilihan tanggal 13 Maret sebagai hari jadi juga harus dilakukan kajian akademik yang kuat dan mendalam.
Dengan proses yang panjang, maka penetapan hari jadi ini merupakan pencapaian yang mesti disyukuri. Karena itu, sehari setelah Perda tentang Hari Jadi DIY disahkan, pada Rabu pagi Pemda DIY langsung melakukan ziarah dan tabur bunga di makam raja-raja, para adipati, serta leluhur yang telah berjasa bagi DIY.
Rombongan Pemda DIY saat melakukan ziarah di Astana Kuthagede, Rabu (6/3). Foto: Pemda DIY
Ziarah itu dilakukan di tiga lokasi sekaligus, yakni di Astana Kuthagede, Astana Pajimatan Imogiri, dan Astana Girigondo di Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
“Supaya kita sama-sama menghormati pendiri Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Kita harus datang langsung agar kita bisa teguhkan bahwa ini lho pendiri Nagari Kasultanan itu bersemayam di sini, dan kita akan ambil hikmahnya untuk menguatkan langkah berikutnya,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengatakan bahwa proses pembahasan Perda Hari Jadi DIY ini sudah dimulai sejak kepengurusan DPRD DIY periode sebelumnya.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana. Foto: DPRD DIY
Selama proses pembahasan, menurutnya memang sempat muncul beberapa opsi pilihan hari lain sebagai Hari Jadi DIY. Namun akhirnya semua sepakat untuk menggunakan momen Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai Hari Jadi DIY.
“Kita melibatkan ahli, kita melibatkan pakar, melibatkan juga semua unsur politik yang ada di DPRD. Beberapa opsi ada terkait aspek sejarah masa lalu, tapi secara umum opsi-opsi itu tidak terlalu banyak, semuanya menguat pada satu kesimpulan yang mengarah ke 13 Maret itu,” kata Huda Tri Yudiana.
ADVERTISEMENT