Konten Media Partner

DIY Raih Skor Pola Pangan Harapan Terbaik se-Indonesia

14 Agustus 2023 17:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan program Lumbung Mataraman di Bendung, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (29/12/2022). Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan program Lumbung Mataraman di Bendung, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (29/12/2022). Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta meraih Penghargaan Provinsi dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) terbaik se-Indonesia dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
ADVERTISEMENT
Penghargaan dari Bapanas diserahkan kepada Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X secara simbolis bersamaan dengan Festival Lumbung Mataraman (FLM) di halaman parkir Barat Stadion Mandala Krida pada akhir pekan lalu.
Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan.
Skor PPH maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam dan seimbang konsumsi pangan penduduk. DIY memperoleh mencapai angka 98 dari rata-rata nasional dengan angka 96.
Wagub DIY, Paku Alam X, saat meninjau salah satu stand di Festival Lumbung Mataraman, Sabtu (12/8). Foto: Dok. Pemda DIY
Usai menerima penghargaan dan Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sultan HB X, untuk Festival Lumbung Mataraman (FLM), mengatakan jika saat ini pembangunan ketahanan pangan, sudah seharusnya dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah untuk mengenali dan mengetahui potensi sumber daya pangan, seiring upaya mencari solusi atas berbagai tantangan ketahanan pangan secara efektif, efisien, hingga pada akhirnya memberikan nilai tambah, dan masyarakat mendapatkan manfaat yang berkelanjutan.
“Masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta, sejak zaman dulu sudah menerapkan tradisi ‘nandur opo sing dipangan lan mangan opo sing ditandur’ untuk memenuhi ketersediaan pangan, mulai dari tingkat rumah tangga,” papar Paku Alam X yang didampingi Sekda DIY Beny Suharsono dan Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan program Lumbung Mataraman di Bendung, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (29/12/2022). Foto: Dok. Pemda DIY
Masyarakat DIY, menurut Paku Alam X, sudah memiliki kearifan lokal sendiri dalam hal pertanian dan mengolah makanan sesuai dengan kebutuhan. DIY memiliki sumber pangan lokal yang beragam, tidak hanya mengkonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat utama.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu, Festifal Lumbung Mataraman ingin mengenalkan ragam pangan lokal terutama kepada generasi muda,” kata Paku Alam X.
Mengusung tema “Pangan Lokal Mendukung Generasi Muda/Milenial Sehat, Aktif dan Produktif”, kegiatan ini berlangsung hingga Minggu 13 Agustus 2023 dan terbuka untuk umum.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan program Lumbung Mataraman di Bendung, Semin, Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (29/12/2022). Foto: Dok. Pemda DIY
Adapun Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto mengatakan bahwa maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan festival Lumbung Mataraman, adalah untuk membudayakan dan mengangkat kembali bahwa pangan dalam arti luas bukan hanya sekedar beras.
“Tapi bagaimana kemudian sumber karbohidrat yang lain ini pun juga merupakan sumber pangan lokal yang sebenarnya di daerah DIY ini khususnya di Indonesia pada umumnya ini sangat banyak tersedia,” kata Sugeng Purwanto.
Lumbung Mataraman merupakan lumbung pangan hidup yang berbasis rumah tangga dan dalam pengembangannya diharapkan menjadi lumbung desa yang dapat mendukung ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan di DIY.
Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto. Foto: Dok. Pemda DIY
Menurut Sugeng, Lumbung Mataraman merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan, dan budaya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Festival Lumbung Mataraman ini juga bertujuan untuk mempromosikan usaha dan produk yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok Lumbung Mataraman, mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan lahan pekarangannya sebagai lumbung pangan serta mengedukasi masyarakat untuk melaksanakan diversifikasi konsumsi pangan.
“Bazar dan pameran FLM diikuti 15 kelompok Lumbung Mataraman dan 13 binaan Dinas Pertanian dan Pangan, 20 asosiasi pasar Tani Pemuda, rekan-rekan instansi vertikal di daerah, Badan POM, BRIN, Bulog kemudian juga dan 11 distributor bahan pangan, Toko Tani Indonesia Center dan dari gerai pangan lokal,” papar Sugeng.
Salah satu stand di FLM.
Menutup agenda pembukaan FLM kali ini, Wakil Gubernur DIY turut menyerahkan secara simbolis penghargaan kepada Juara I Tingkat DIY lomba pembangunan pertanian kategori Penyuluh Pertanian Teladan, Petani Berprestasi, Gapoktan Berprestasi, Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Berprestasi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya para Juara akan mewakili DIY untuk maju Lomba di tingkat Nasional.
Selain itu Wakil Gubernur DIY juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rintisan Desa Mandiri Budaya Lumbung Mataraman untuk 5 desa dan Hibah Sarana dan Prasarana Alat Olahan Pangan Lokal Lumbung Mataraman Tahap Kemandirian untuk 3 kelompok.
Selain itu Wagub DIY juga menyerahkan sertifikat Penjaminan Mutu dan Keamanan Pangan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) DIY untuk 3 pelaku Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).