Konten Media Partner

Dua Pekan Menumpuk, DPRD DIY Desak Pemerintah Atasi Sampah Domestik Rumah Sakit

9 Agustus 2023 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi tumpukan sampah di RS PDHI Yogya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi tumpukan sampah di RS PDHI Yogya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mendesak supaya pemerintah terutama di level kabupaten dan kota di DIY untuk memperhatikan kondisi sampah domestik di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, sejak TPA Regional Piyungan ditutup, banyak rumah sakit terutama di wilayah Sleman dan Kota Yogya yang sampah domestiknya belum diangkut dan masih menumpuk sampai sekarang.
“Laporan dari teman-teman di rumah sakit, masih banyak sampah domestik mereka yang belum diangkut sampai sekarang, padahal ini sudah dua pekan,” kata Huda Tri Yudiana saat dihubungi pada Rabu (9/8).
Menurutnya, pemerintah mesti menjadikan masalah sampah di rumah sakit ini sebagai prioritas dalam menangani kondisi krisis sampah. Pasalnya, tumpukan sampah yang terjadi di rumah sakit akan sangat mengganggu pelayanan mereka kepada pasien.
Tumpukan sampah ini dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri, sehingga sangat berisiko jadi sumber penyebar penyakit.
“Harus segera diselesaikan masalah sampah domestik di rumah sakit ini. Jangan sampai orang sakit ke rumah sakit ingin sembuh malah tambah sakit gara-gara banyak tumpukan sampah,” ujarnya.
Tumpukan sampah di RSU Rajawali Citra. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) DIY, Asri Priyani Muryatiningih, mengatakan bahwa rumah sakit yang terdampak penutupan TPA Piyungan adalah rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Namun paling parah dialami oleh rumah sakit di wilayah Sleman dan Kota Yogya, pasalnya sudah sekitar dua pekan ini sampah domestik mereka tak juga diangkut. Sedangkan rumah sakit di wilayah Bantul masih bisa diangkut meski intensitasnya berkurang dari yang sebelumnya setiap hari jadi dua hari sekali.
Pihak rumah sakit menurut Asri sebenarnya sudah berupaya untuk mengurangi sampah-sampah yang mereka hasilkan. Misalnya dengan tak lagi menggunakan alat-alat makan sekali pakai. Mereka juga sudah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengolah sampah organik maupun anorganik yang dihasilkan.
“Tapi itu masih belum bisa menghabiskan semua sampah yang dihasilkan, jadi tetap ada sampah-sampah yang belum bisa diolah dan masih menumpuk sampai sekarang,” kata Asri Priyani saat dihubungi, Selasa (8/8).
ADVERTISEMENT