Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Festival Legendaris FKY di-Rebranding setelah 35 Tahun, Tak Cuma Wadahi Kesenian
12 September 2023 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Salah satu festival paling legendaris, yakni Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) yang usianya sudah 35 tahun di-rebranding. Jika sebelumnya FKY hanya mewadahi kegiatan-kegiatan kesenian, mulai tahun ini FKY 2023 akan mengusung aspek-aspek kebudayaan secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, dalam konferensi pers gelaran FKY 2023 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (12/9).
Sebelumnya, festival yang pertama kali diselenggarakan pada 1989 ini memang lebih menitikberatkan pada festival kesenian. Bahkan sejak awal event ini dinamai Festival Kesenian Yogyakarta, sebelum akhirnya pada tahun 2019 diganti menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta sampai sekarang.
“Ini adalah festival yang legendaris. Mulai tahun 2019, FKY memperluas cakupan dan perannya dari etalase seni menjadi ruang pencatatan kebudayaan, sekaligus akhirnya berganti nama dari Festival Kesenian Yogyakarta menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta,” kata Dian Laksmi Pratiwi, Selasa (12/9).
Memberi pemahaman akan makna sebuah kebudayaan dinilai merupakan hal yang penting dilakukan karena sangat identik dengan peradaban. Pemahaman terhadap kebudayaan, juga menjadi hal yang paling krusial untuk dimengerti.
ADVERTISEMENT
Karena itu, FKY diharapkan bisa menjadi pintu masuk untuk menggeser pemahaman kesenian ke dalam lanskap besar kebudayaan dan peradaban.
“Sehingga di tahun 2023 ini, FKY menandai langkah baru dalam meneruskan komitmennya ‘mencatat kebudayaan’, yaitu dengan mulai menggagas skema rotasi lokasi festival untuk tahun 2023-2027,” ujarnya.
Tahun 2023 ini, FKY akan diselenggarakan di Kabupaten Kulon Progo dengan Alun-Alun Wates sebagai venue utama pada 24 September sampai 15 Oktober mendatang. Nantinya, lokasi gelaran FKY akan terus berpindah-pindah secara bergiliran di empat kabupaten dan satu kota di DIY.
Sebagai langkah awal perubahan, FKY 2023 mengusung tema tentang ketahanan pangan dengan judul utama ‘Kembul Mumbul’. Secara mendasar, Kembul Mumbul ini bermakna sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong semua orang agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Koordinator Steering Committee FKY, Butet Kartaredjasa, menyampaikan bahwa proses rebranding FKY ini dimaksudkan supaya bisa menjadi pembelajaran kepada publik untuk memaknai kebudayaan tidak hanya sebatas urusan kesenian saja, tapi juga menyangkut banyak hal lainnya.
“Urusan kebudayaan itu luas, urusannya macam-macam, ada urusan pangan, bahasa, dan banyak lagi,” kata Butet Kartaredjasa.
Karena mengusung tema ketahanan pangan, tahun ini FKY juga akan menyuguhkan berbagai kebudayaan yang berkaitan erat dengan pangan. Sehingga, FKY tidak hanya akan menampilkan pertunjukan-pertunjukan yang sifatnya hiburan semata.
“Nanti akan banyak hal-hal berkaitan dengan masalah pangan, sumber pangan, isu pertanian, hasil pangan yang diolah menjadi karya kreatif, menjadi kuliner, semua akan ditampilkan. Berbagai seni yang ditampilkan juga akan berkaitan erat dengan pangan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sekda DIY, Beny Suharsono, menjelaskan bahwa Kembul Mumbul sebagai tema ketahanan pangan dinyatakan dalam tiga dimensi yang menjadi pembeda antara pengertian ketahanan pangan secara global. Jika ketahanan pangan secara global menekankan pada ketersediaan, keterjangkauan, kegunaan, dan stabilitas pangan, Kembul Kumpul menekankan pada aspek kultural sebagai pondasi dari ketahanan pangan.
Pada dimensi pertama, FKY hadir sebagai sebuah ruang pertemuan bagi setiap warga untuk merayakan peristiwa saling berbagi. Kemudian dimensi kedua menandai segala permasalahan kompleks antara peran warga, budaya pengolahan pangan, kondisi alam, corak pengetahuan, dan ragam persoalan lainnya.
“Terakhir pada dimensi ketiga sebagai ruang keterlibatan warga untuk menginisiasi perubahan ke arah kehidupan yang berdaulat dan manancapkan lebih dalam lagi semangat kolektivitas melalui peristiwa kultural,” ujar Beny Suharsono.
ADVERTISEMENT
Nantinya akan ada belasan program esensial yang dilaksanakan dalam FKY 2023, mulai dari Pawon Mumbul, Pasar Raya FKY, Panggung FKY, Lokakarya, Searah Rasa, FKY Bugar, FKY x Jogja Book Fair, Wicara FKY, Pameran Nget-ngetan, Siniar FKY, dan masih banyak lagi.