Konten Media Partner

Film Shadow of The Light Raih Penghargaan Best Music Video di ITFF 2024

8 Oktober 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erwin J Skripsiadi (kiri) dan Produser Shadow of The Light, Lucki Lukman Hakim (kanan), setelah penyerahan penghargaan ITFF di Bangkok, Thailand, Minggu (6/10). Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Erwin J Skripsiadi (kiri) dan Produser Shadow of The Light, Lucki Lukman Hakim (kanan), setelah penyerahan penghargaan ITFF di Bangkok, Thailand, Minggu (6/10). Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Film asal Indonesia, Shadow of The Light, berhasil meraih penghargaan Best Music Video di ajang International Thai Film Festival (ITFF) 2024 di Alliance Francaise Bangkok, Minggu (6/10).
ADVERTISEMENT
Shadow of The Light mengusung cerita tentang pewayangan, terutama soal tradisi perawatan wayang kulit, dan juga gagasan tentang revitalisasi wayang dengan cara menggabungkannya dengan teknologi.
Secara teknis, film ini merupakan film musik tanpa dialog. Dengan durasi 6 menit 30 detik, film itu menyajikan instrumen musik gamelan yang dipadukan dengan orkestra, dan juga lirik yang dilantunkan oleh sinden dengan perpaduan vokal pop.
“Bukan hanya mengenai film mengenai budaya, tapi mengenai seperti apa antara hubungan anak dan bapak. Music is number one, itu dengan Elwin Hendrijanto sebagai komposer. Saya rasa dia bisa menciptakan musik yang sangat touching, dan menurut saya ini the best. Makanya malam ini pun kita mendapatkan award sebagai musik video terbaik,” ucap Produser Shadow of The Light, Lucki Lukman Hakim, usai menerima penghargaan di malam penghargaan ITFF di Alliance Francaise, Bangkok, Minggu (6/10).
ITFF Board Member/Head of International Realitions, Attila Peter Miklosi (kiri) dan Produser Shadow of The Light, Lucki Lukman Hakim (kanan), setelah penyerahan penghargaan ITFF di Bangkok, Thailand, Minggu (6/10). Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
Film ini bercerita tentang 3 generasi di keluarga dalang pewayangan. Sang Dalang sangat mencintai wayang kulit miliknya, dan melarang anaknya untuk menyentuh wayang-wayang kesayangannya. Sebuah tantangan dihadapi oleh Sang Dalang saat dunia sudah menyentuh perubahan teknologi, dan memerlukan cara untuk terus mewarisi tradisi pewayangan.
ADVERTISEMENT
ITFF Board Member/Head of International Realitions, Attila Peter Miklosi, menilai unsur-unsur itu membuat film ini menjadi sangat emosional.
“Shadow of The Light adalah produksi yang luar biasa karena saya merasa itu mengingatkan saya pada ayah saya sendiri. Film ini merupakan produksi yang sangat emosional bagi saya, dan menampilkan dengan indah bagaimana Anda memperlakukan tradisi,” ucap ITFF Board Member / Head of International Realitions, Attila Peter Miklosi.
Penghargaan di ITFF ini menjadi raihan kemenangan yang ke-9 sebagai film musik terbaik untuk Shadow of The Light yang merupakan garapan Acaraki Journey dan rumah produksi Batavia Pictures, yang disutradarai oleh Tono Wisnu.
Pemutaran Film Shadow of The Light di International Thai Film Festival, Minggu (6/10). Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
Selain Shadow of The Light sebagai Best Music Video, berikut ini adalah daftar pemenang pada kategori lainnya di ITFF 2024:
ADVERTISEMENT
1. Best Short Film: The Child (Bekim Vanbosce)
2. Best Production Design: Traumnovelle (Florian Frerichs)
3. Best Thai Short Film: I Miss My Mom (Art Parnitudom)
4. Best Community Audition & Artist Approach: Insert SF Title (Kory Orban)
5. Best Feature Film: Mountain Boy (Zainab Sheheen)
6. Best Short Film Direction: Kostya, Not Now! (Oleg Rytov)
7. Special Jury Award: Ms. Destiny (Jumpei & Morita)
8. Best Music Video: Shadow of the Light (Tono Wisnu)