Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Iftar Ramadan di Garrya Bianti Yogya: Paduan Rasa, Wellness, dan Sustainability
5 Maret 2025 11:08 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan kehadiran Garrya Bianti Yogyakarta, satu-satunya properti Banyan Group di Pulau Jawa. Terletak di tepi Sungai Denggung, Gabugan, Sleman, hotel ini menghadirkan pengalaman iftar yang bukan sekadar bersantap, tetapi juga sebuah perjalanan rasa yang mengedepankan kesehatan, keberlanjutan, dan dukungan terhadap komunitas lokal.

Ketika matahari mulai merunduk dan azan Magrib berkumandang, suasana di Garrya Bianti Yogyakarta berubah menjadi lebih hangat dan penuh keakraban. Di tengah ketenangan yang ditawarkan oleh hotel yang terletak di tepi Sungai Denggung, Gabugan, Sleman ini, pengalaman berbuka puasa bukan hanya soal menikmati makanan, tetapi juga sebuah perjalanan rasa yang berpadu dengan nilai wellness dan keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Di dapur hotel ini, Executive Chef, Edy Rakhmat, dan timnya tengah bersiap menyajikan hidangan berbuka puasa yang istimewa. Berbeda dari iftar pada umumnya, bahan-bahan yang digunakan di sini dipilih dengan cermat untuk memastikan kesegaran dan kesehatannya. Sayuran seperti cabai, yang dipetik langsung dari kebun mereka sendiri, menjadi bagian penting dari setiap sajian yang dihidangkan.
Bukan hanya itu, hotel ini juga menggandeng kelompok peternak lokal yang menerapkan sistem cage-free eggs, sebuah pendekatan yang tidak hanya menjaga kualitas telur tetap alami dan sehat, tetapi juga mendukung kesejahteraan hewan serta keberlanjutan lingkungan. Dua kelompok wanita tani, KWT Rejo Arum dan Jaya Mandiri Abadi, menjadi mitra dalam memastikan setiap telur yang disajikan berasal dari ayam yang hidup dalam kondisi bebas dan lebih alami.
“Konsep cage-free eggs, yang sudah mulai diterapkan oleh Garrya Bianti dan beberapa wilayah di Jogja seperti Prawirotaman, menjadi bagian dari pergerakan well-being di dunia kuliner Jogja. Kami ingin menyajikan makanan yang baik untuk tubuh dan lingkungan. Kami juga memastikan dampak positif bagi komunitas," ujar Edy Rakhmat, kepada Pandangan Jogja saat peluncuran iftar Ramadan di Refresh All-day Dining, Garrya Bianti Yogyakarta, Minggu (2/3).
ADVERTISEMENT
Refresh All-day Dining, aroma rempah yang kaya menyeruak, membawa kehangatan tersendiri bagi setiap tamu yang hadir. Dalam satu piring tersaji kelezatan nasi kebuli yang berpadu dengan daging lembut, kaya akan bumbu khas Timur Tengah. Di hari-hari tertentu seperti Rabu (5/3), menu andalan Thailand seperti tom yam, pat thai, gaeng kheaw wan gai (thai green curry), dan manggo sticky rice, akan dihadirkan dengan sensasi segar untuk melengkapi hidangan berbuka puasa.
Tak hanya itu, sate ayam, sapi, dan kambing dengan baluran bumbu kecap berempah yang meresap sempurna menjadi pelengkap dari hidangan yang dirancang tidak hanya untuk memuaskan rasa lapar, tetapi juga untuk membawa pengalaman rasa yang autentik dan bermakna. Sebagai penutup, es serut berisi potongan buah lokal dan sirup menghadirkan kesejukan yang sempurna setelah seharian berpuasa.
ADVERTISEMENT
Namun, pengalaman di Garrya Bianti Yogyakarta bukan hanya tentang makanan. Hotel ini juga merangkul nilai keberlanjutan dalam aspek arsitekturnya.
Marketing Communication Manager, Fredeswinda Sukma Dwi Jayanti, menjelaskan bahwa setiap sudut bangunan di hotel ini dirancang dengan prinsip sustainability yang menjadi bagian dari visi Banyan Group.
Terinspirasi oleh bangunan-bangunan bersejarah di Kotagede serta candi-candi di Yogyakarta, desain hotel ini menghadirkan nuansa tradisional yang berpadu dengan sentuhan modern. Terakota yang digunakan dalam konstruksinya mencerminkan akar arsitektur Mataram Islam, sementara bentuk villa bertingkatnya terinspirasi oleh struktur candi yang megah. Di berbagai sudut, kriya kayu yang berasal dari galangan kapal khas Indonesia menambah karakter unik, menghadirkan suasana yang tidak hanya estetis, tetapi juga kaya akan cerita dan filosofi.
ADVERTISEMENT
“Lebih dari sekadar tempat menginap, Garrya Bianti Yogyakarta juga mengajak tamu untuk merasakan pengalaman wellness yang lebih dalam,” kata Winda.
Sebuah perjalanan yang tidak hanya menawarkan kenyamanan fisik, tetapi juga ketenangan batin. Di antara aktivitas yang ditawarkan, tamu dapat mengikuti perjalanan dengan mobil VW klasik yang mengelilingi pedesaan sekitar, menikmati ketenangan dalam sesi sound healing, atau merasakan kehangatan tradisi melalui kelas membatik yang mengajarkan teknik khas Yogyakarta. Ada pula sesi eco pounding, di mana tamu diajak untuk meracik herbal dan jamu secara tradisional, menambah pengalaman yang menyatu dengan alam dan budaya lokal.
Winda mengatakan, dalam ekosistem yang telah dibangun dengan keseimbangan antara manusia, alam, dan komunitas, Garrya Bianti Yogyakarta tidak hanya ingin menjadi sebuah destinasi wisata, tetapi juga sebuah model bagi keberlanjutan yang mengakar dalam nilai-nilai lokal.
ADVERTISEMENT
“Bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman berbuka puasa yang lebih dari sekadar menikmati hidangan, hotel ini menawarkan kesempatan untuk benar-benar terhubung dengan rasa, tradisi, dan harmoni alam,” terangnya.
Selama bulan Ramadan, sajian iftar di Garrya Bianti Yogyakarta dapat dinikmati mulai tanggal 2 hingga 29 Maret 2025, setiap pukul 17.30 hingga 20.30 WIB. Dengan harga Rp 250.000 nett per orang, tamu diundang untuk merasakan pengalaman berbuka puasa yang mengedepankan keseimbangan antara cita rasa, keberlanjutan, dan pengalaman budaya yang mendalam.