Jambore Sosial PSKS 2024: Mengenal Difabel Siaga Bencana Pertama di Indonesia

Konten Media Partner
18 Mei 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelaran Jambore Sosial PSKS 2024 di Area Rama-Shinta, Candi Prambanan, Sleman, pada Sabtu (18/5). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gelaran Jambore Sosial PSKS 2024 di Area Rama-Shinta, Candi Prambanan, Sleman, pada Sabtu (18/5). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Sosial (Dinsos) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Jambore Sosial Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Area Kemah Rama-Shinta, Candi Prambanan, Sleman, pada Sabtu (18/5).
ADVERTISEMENT
Jambore ini diikuti oleh peserta dari berbagai lembaga sosial, termasuk salah satunya adalah komunitas Difabel Tanggap Bencana (Difagana), yang merupakan kelompok di bawah naungan Dinsos DIY, serupa dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, bersama Difagana dan Tagana DIY. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Difagana sendiri pertama kali muncul secara resmi di Indonesia pada 2017 lalu, dan tepatnya adalah di Jogja. Hal ini membuat Difagana DIY menjadi pelopor untuk aksi nyata masyarakat difabel dalam bidang tanggap bencana di Indonesia.
“Difagana adalah pionir di isu kebencanaan yang inklusif di bawah naungan Dinsos DIY, dan sebagai yang pertama di Indonesia, mungkin untuk dunia juga,” kata Ketua Difagana DIY, Doddy Kaliri.
Ketua Difagana DIY, Doddy Kaliri. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Setelah kehadiran Difagana DIY, barulah kemudian pada tahun lalu turut hadir Difagana di Gorontalo dan Jawa Timur. Doddy menyebutkan kehadiran Difagana di provinsi lain adalah wujud inspirasi dari timnya di Jogja.
ADVERTISEMENT
“Ini unik karena biasanya difabel itu ditempatkan di bidang rehabilitasi sosial. Kalau yang ini ditempatkan di bidang penanganan bencana, dan saya pikir merupakan suatu terobosan,” ucap Doddy.
Doddy juga menjelaskan bahwa Dinsos DIY tidak hanya berhenti saat pembentukkan Difagana saja, tapi juga selalu memfasilitasi dan mengusahakan agar masyarakat difabel dapat terlibat dalam inklusivitas.
Difagana dan Tagana DIY melakukan simulasi tanggap bencana. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
“Dinsos DIY bukan hanya membentuk, tapi turut memfasilitasi, kemudian juga melibatkan dalam bidang kebencanaan. Kami pernah terlibat pada 2018 saat tsunami di Palu, dan juga saat gempa bumi di Cianjur,” jelasnya.
Total saat ini ada 125 anggota Difagana di DIY. Hal itu menurut Doddy menunjukkan bahwa masyarakat difabel juga bisa melayani dan membantu masyarakat secara inklusif, selagi ada jiwa relawan yang mengalir di tubuh mereka.
ADVERTISEMENT
“Ini bentuk kontribusi kami ke negara, memang harus jiwa relawan. Difabel harus dilibatkan dalam semua proses tata kelola penanggulangan bencana, kita membangun inklusivitas,” kata Doddy.
Ketua Dinas Sosial DIY, Endang Patmirtansih. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Saat pembukaan Jambore Sosial PSKS 2024, Difagana turut mempresentasikan aksi mereka dalam simulasi tanggap bencana, dan diapresiasi oleh Kepala Dinsos DIY, Endang Patmirtansih.
“Acara ini memiliki makna sebagai upaya kita bersama dalam meningkatkan partisipasi berbagai unsur dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial,” ucap Endang dalam sambutannya saat pembukaan Jambore.
Jambore Sosial PSKS 2024 akan digelar selama 18-19 Mei dengan rangkaian acara restorasi sosial, restorasi sungai, donor darah, sarasehan kesiapsiagaan bencana, perlombaan, dan jelajah Candi Prambanan.