Konten Media Partner

Jogja Coffee Week #4 Siap Bawa Industri Kopi Indonesia Juara Internasional

3 Agustus 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Jogja Coffee Week #4 di PORTA by Ambarrukmo, Jumat (2/8). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Jogja Coffee Week #4 di PORTA by Ambarrukmo, Jumat (2/8). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jogja Coffee Week #4 akan digelar pada 6-8 September mendatang di Jogja Expo Center (JEC). Melalui kegiatan konferensi pers, Jumat (2/8) di Hotel PORTA by Ambarrukmo, pihak penyelenggara mengatakan bahwa mereka siap membawa industri kopi Indonesia juara di skala internasional.
ADVERTISEMENT
“Kami bisa melahirkan juara-juara dunia dari Jogja Coffee Week. Indonesia punya potensi itu,” kata Ketua Organizing Committee JCW #4, Rahadi Saptata Abra, saat ditemui setelah konferensi pers, Jumat (2/8).
Ketua Organizing Committee JCW #4, Rahadi Saptata Abra. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Menurut Abra, ada sekitar 3.000-an kedai kopi di Jogja, dan itu membuat acara Jogja Coffee Week ini bisa menjadi pusat berkumpulnya bakat muda yang dapat meningkatkan branding kopi asli Jogja, seperti kopi Merapi dan Menoreh, yang dicanangkan untuk mendunia.
“Kopi itu ada di mana-mana, bahkan sekarang dengan street coffee yang buka di pinggir jalan, sampai 24 jam. Oleh karena perkembangan itu, kita simpulkan pecinta kopi itu banyak,” ucapnya.
“Bisa dilihat kafe di Jogja terpadat di Indonesia, di satu sisi kita juga punya kopi Menoreh dan Merapi. Mungkin 5 tahun mendatang kuantitasnya akan lebih banyak. Saat ini banyak demand, tapi kuotanya masih sangat sedikit,” sambung Abra.
Konferensi Pers Jogja Coffee Week #4 di PORTA by Ambarrukmo, Jumat (2/8). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Abra juga menjelaskan bahwa gelaran ini akan fokus mulai dari hulu hingga hilir industri kopi. Bukan hanya soal produk jadi, melainkan juga petani-petani yang akan diedukasi untuk mencapai market internasional.
ADVERTISEMENT
“Petani-petani yang datang ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan masyarakat Jogja, tapi juga menjadi ajang mendapatkan buyer dari luar negeri,” jelasnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Abra, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, Robby Kusumaharta, menyampaikan kalau Indonesia kini sudah menempati peringkat ketiga untuk industri kopi.
Dia mengajak para penikmat kopi untuk terus menggalakkan majunya kopi Indonesia di kancah dunia. Sebagai strategi, Robby meminta para pebisnis untuk selalu meminum kopi produksi Indonesia sebagai alat negosiasi.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, Robby Kusumaharta (tengah) dalam Konferensi Pers Jogja Coffee Week #4 di PORTA by Ambarrukmo, Jumat (2/8). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
“Kopi Indonesia itu juara nomor 3 setelah Brazil dan Vietnam. Sekarang kopi sudah menjadi alat diplomasi, dulu kita ketemuan (bisnis) pada minum bir, sekarang minum kopi. Ke manapun teman-teman berbisnis, alat negosiasi pertama adalah minum kopi,” kata Robby.
ADVERTISEMENT
Agenda utama di Jogja Coffee Week #4 adalah perlombaan Mataram Coffee League dengan kategori roasting, brewing, latte art, dan cup taster dengan total hadiah jutaan rupiah, serta dinilai oleh para ahli kopi tingkat nasional.
Pada segmen edukasi, akan ada barista experience, aneka workshop, coffee talk, yang berfokus pada pembahasan tips dan trik membangung coffee shop, peluang ekspor, mode bisnis franchise dan kemitraan, meracik karir barista, dan peran AI dalam industri kopi.