Konten Media Partner

KB Pria Vasektomi: Masih Bisa Keluarkan Mani tapi Tak Bikin Hamil, Kok Bisa?

7 Juli 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: stoatphoto/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: stoatphoto/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vasektomi merupakan salah satu metode KB untuk pria selain KB konvensional dengan memakai kondom. Vasektomi ini sering juga disebut dengan istilah kontrasepsi mantap atau permanen.
ADVERTISEMENT
Prinsipnya, saluran sperma dari testis atau buah zakar akan dipotong atau disumbat sehingga air mani yang dihasilkan tidak lagi mengandung sperma.
Dokter Spesialis Urologi RSUP dr Sardjito, Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro, mengatakan bahwa meski demikian namun pria tetap bisa mengalami ereksi dan ejakulasi secara normal.
“Beberapa penelitian bahkan menemukan peningkatan kepuasan seksual karena hilangnya kekhawatiran akan kehamilan,” kata dr Sakti kepada Pandangan Jogja pekan lalu.
Proses pemotongan atau penyumbatan saluran sperma ini bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan sayatan dan tanpa sayatan. Dengan metode sayatan, dokter akan membuat sayatan kecil di kantung zakar untuk mencapai saluran sperma.
Saluran itu kemudian dipotong dan kedua ujungnya diikat atau dibakar agar tersumbat dan luka sayatannya akan dijahit.
ADVERTISEMENT
“Metode vasektomi tanpa sayatan, dokter membuat lubang tusukan kecil di skrotum untuk mencapai saluran sperma. Saluran ini dipotong dan disumbat dengan cara diikat atau dibakar. Bedanya, tidak ada jahitan,” jelasnya.
Vasektomi dinilai sangat efektif mencegah kehamilan meski pria mengalami ejakulasi berulang. Angka keberhasilan vasektomi dalam mencegah kehamilan diklaim mencapai 99,85 persen.
Lalu bagaimana kalau setelah melakukan vasektomi tapi orang tersebut ingin punya anak?
dr Sakti bilang, meskipun sudah melakukan vasektomi, tapi seorang pria masih mungkin untuk memiliki anak. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni dengan pembalikan vasektomi serta aspirasi sperma dan bayi tabung.
Untuk pilihan pembalikan vasektomi, prosedurnya dokter akan menyambungkan kembali saluran sperma yang sebelumnya dipotong atau disumbat. Tingkat keberhasilannya menurutnya bervariasi tergantung pada waktu sejak vasektomi dan keterampilan dokter bedahnya.
ADVERTISEMENT
“Untuk Aspirasi Sperma dan Bayi Tabung, prosedurnya sperma diambil langsung dari buah zakar dan digunakan dalam proses bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF). Metode ini sering direkomendasikan jika pembalikan vasektomi tidak berhasil,” kata dia.