Konten Media Partner

Kembalikan Kejayaan Vanili Kulon Progo: 1.400 Pohon Tumbuh, 2 Tahun Lagi Panen

25 April 2025 4:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendampingan budidaya vanili di Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Foto: Dok. Kalurahan Pagerharjo
zoom-in-whitePerbesar
Pendampingan budidaya vanili di Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Foto: Dok. Kalurahan Pagerharjo
ADVERTISEMENT
Hampir setahun berjalan, budidaya vanili di Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Program yang dimulai pada Juli 2024 in, kini telah menghasilkan sekitar 1.400 pohon vanili, ditanam oleh 130 Kepala Keluarga (KK) di tiga padukuhan yakni Sinogo, Separang, dan Jubolawang.
ADVERTISEMENT
Program yang dijalankan dengan dukungan Dana Keistimewaan (Danais) sebesar Rp 500 juta itu difokuskan untuk menghidupkan kembali tanaman vanili lokal jenis Vanilla planifolia. Tanaman yang sebenarnya pernah berjaya di Pagerharjo era 1960-an hingga 1970-an, namun dalam beberapa waktu terakhir malah nyaris punah.
“Jadi ini tanaman vanili yang sudah ada sejak dahulu, cuma ke sininya perkembangannya kurang bagus bahkan punah. Jadi sekarang kita coba budidayakan lagi, tiap Kartu Keluarga (KK) menanam 11 pohon,” ujar Jogoboyo Pagerharjo, Bambang Untoro, dihubungi Pandangan Jogja pada Kamis (24/4).
Ilustrasi vanili. Foto: Dok. Istimewa
Bambang melanjutkan, meski progres tanamannya cukup baik, budidaya vanili memang memerlukan kesabaran ekstra. Saat ini, warga fokus pada pemeliharaan intensif untuk memastikan kualitas pertumbuhan tanaman tetap optimal.
ADVERTISEMENT
“Dari tanam sampai berbunga butuh waktu tiga tahun. Sekarang baru satu tahun, jadi belum berbunga,” jelasnya.
Meski demikian, Bambang menilai antusiasme warga dalam memelihara tanaman vanili terbilang baik. Selain karena didukung dana dan pelatihan, vanili dikenal punya nilai ekonomi tinggi. Menurutnya, dulu vanili disebut emas hijau karena satu kilogram vanili setara dengan satu gram emas.
"Target panen 2 tahun lagi sebanyak 600 kilogram vanili semoga nanti pas panen harga sedang bagus," katanya.
Foto: Dok. Pemkab Kulon Progo
Tantangan yang dihadapi pun ternyata relatif ringan. Persoalan utama terjadi saat musim kemarau, yakni kurangnya air. Namun kini telah diantisipasi dengan pemasangan pipa dan toren di tiap rumah.
“Untuk penyiraman sudah teratasi. Hama seperti busuk batang juga belum kami temui. Semoga tetap aman,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain penanaman, warga juga mendapatkan pelatihan budidaya dan pemeliharaan dari para ahli. Pengolahan produk belum dilakukan karena menunggu masa panen tiba dua tahun mendatang. Namun, wacana kerja sama untuk pengolahan hasil sudah disiapkan sejak sekarang.
Ia menyebut tahun ini budidaya ini akan diperluas ke dua padukuhan baru: Kemesu dan Ngentak. Bahkan, direncanakan akan dibangun greenhouse khusus vanili sebagai sarana edukasi bagi anak-anak sekolah.
"Pelatihan juga terus diadakan untuk mendampingi warga," pungkas Bambang Untoro.