Konten Media Partner

Kemenag DIY: Arah Kiblat di 9.899 Masjid & Musala di DIY Belum Diukur

23 Mei 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi umat Muslim sedang menjalankan ibadah salat di dalam masjid. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi umat Muslim sedang menjalankan ibadah salat di dalam masjid. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat masih ada 9.899 masjid dan musala di DIY yang arah kiblatnya belum diukur.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Urusan Agama Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, mengatakan bahwa sebenarnya Kemenag sudah melakukan pengukuran arah kiblat di masjid dan musala di DIY sejak 10 tahun yang lalu.
Namun karena banyaknya jumlah masjid dan musala, yakni mencapai 14.582 masjid dan musala, maka belum semua arah kiblatnya sudah diukur.
Pengukuran arah kiblat ini menurut Jauhar penting untuk dilakukan. Pasalnya, bergeser sedikit saja, maka salat seseorang bisa melenceng jauh dari kiblat. Apalagi banyak masjid dan musala yang saat dibangun penentuan arah kiblatnya hanya kira-kira saja, yang penting menghadap ke barat dan miring sedikit ke utara.
“Dulu pengetahuan kita secara umum tentang arah kiblat hanya menghadap ke barat miring ke utara sedikit. Pertanyaannya miring berapa derajat?” kata Jauhar Mustofa saat dihubungi pada Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
“Pergesaran 1 derajat saja dari arah kiblat, kita sudah melenceng dari Ka'bah sejauh 40-an kilometer, sehingga tidak menghadap Masjidil Haram lagi,” lanjutnya.
Jauhar mengatakan, bagi masyarakat atau pengurus masjid dan musala yang ingin arah kiblatnya diukur bisa langsung menghubungi Kemenag di wilayahnya masing-masing.
Sebagai informasi, arah kiblat untuk Yogyakarta sendiri menurutnya ada pada titik 294 derajat, atau menghadap ke barat namun miring ke utara sebesar 24 derajat.
Masyarakat juga bisa mengukur arah kiblatnya secara mandiri. Jika ingin mengukur tanpa alat, maka masyarakat bisa melakukan pengukuran pada 27 Mei besok pukul 16.18 WIB, sebab saat itu posisi matahari sedang berada tepat di atas Ka’bah.
“Caranya bisa pakai bandul atau benda tegak lurus yang ditancapkan ke tanah. Nanti bayangannya itulah arah kiblatnya,” jelas Jauhar.
ADVERTISEMENT