Konten Media Partner

Kenaikan Harga di DIY Rangking 5 se-Indonesia, Harga Beras Naik sampai 12 Kali

28 November 2023 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenaikan harga beras jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di DIY. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
zoom-in-whitePerbesar
Kenaikan harga beras jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di DIY. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga barang atau inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat kelima tertinggi di Indonesia dengan kenaikan 2,44 persen per Oktober 2023. Angka ini juga melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 1,80 persen.
ADVERTISEMENT
Tingginya kenaikan inflasi DIY hanya kalah dari Maluku Utara, Papua Barat, Bangka Belitung, dan Maluku.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, menjelaskan bahwa komoditas utama pendorong inflasi di DIY di antaranya adalah bensin, beras, serta rokok baik kretek maupun filter. Apabila diurutkan kelompok yang mempengaruhi inflasi di DIY secara umum yang pertama adalah makanan, minuman, dan tembakau.
Kemudian pakaian dan alas kaki, disusul oleh perumahan, air listrik, dan bahan bakar rumah tangga serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Setelah itu ada kesehatan, transformasi informasi komunikasi dan jasa keuangan. Rekreasi, olahraga dan budaya, pendidikan, penyediaan makanan dan minuman restoran, perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Untuk mengendalikan inflasi di DIY, ada tiga hal yang harus diperhatikan menurut Herum.
ADVERTISEMENT
“Pertama adalah Indeks Pengembangan Harga Mingguan, Indeks Disparitas Harga Antar Wilayah Bulanan, dan Koefisien Variasi Harga Minuman. Ketiganya ini menggunakan 20 komoditas terpilih sebagai variabel pengukur," kata Herum dalam High Level Meeting TPID DIY, Selasa (28/11) di Hotel Rohan, Selasa (28/11).
Acara High Level Meeting TPID DIY 2023. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Komoditas terpilih tersebut menurut Herum adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabe merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, daging sapi, tepung terigu, udang, ikan kembung, mie instan, tempe, tahu, pisang, susu bubuk balita, susu bubuk dan jeruk.
Hal sama disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim. Ia juga mengatakan bahwa beberapa komoditas yang inflasinya paling tinggi dan terus naik di antaranya adalah bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, dan beras.
ADVERTISEMENT
“Dalam satu tahun, dia (beras) 12 kali kenaikannya, artinya memang sering terjadi,” kata Ibrahim.
Selain itu, komoditas beras juga memiliki pangsa yang besar. Akibatnya dengan kenaikan yang tinggi dan terus menerus membuatnya memiliki kontribusi besar terhadap total inflasi.
“Ini yang harus kita cermati karena kontribusinya terhadap kenaikan total inflasi cukup tinggi,” ujarnya.