Konten Media Partner

Kronologi Perampokan Pos Damkar Godean: Diawali Laporan Palsu Ular Masuk Rumah

13 September 2024 20:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos Damkar Godean Sleman setelah terjadi perampokan pada Jumat (13/9). Foto: Dian Rahmawan/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pos Damkar Godean Sleman setelah terjadi perampokan pada Jumat (13/9). Foto: Dian Rahmawan/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Enam orang komplotan perampok merampok Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Godean, Sleman, pada Jumat (13/9) sekitar pukul 02.35 dini hari.
ADVERTISEMENT
Para pelaku juga sempat melakukan penganiayaan terhadap salah seorang petugas Damkar, Triyono, hingga mengalami luka lebam di bagian kepala.
Berawal dari Laporan Palsu Ular Masuk Rumah
Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri, mengatakan bahwa kejadian itu bermula dari adanya laporan palsu tentang ular masuk rumah di daerah Minggir, Sleman.
Saat itu, sekitar pukul 02.30 WIB, ada telepon dari Mako Damkar Sleman bahwa di daerah Minggir ada laporan ular masuk rumah warga. Saat itu, ada empat petugas yang sedang piket di Pos Damkar Godean, salah satunya adalah Triyono, korban yang juga Komandan Regu.
Tiga petugas pun langsung berangkat ke lokasi untuk mengevakuasi ular tersebut, sedangkan di kantor hanya ada Triyono yang menjadi petugas jaga.
ADVERTISEMENT
“Pada saat ketika tiga petugas berangkat dari Kantor Damkar Godean, selang kurang lebih 5 menit, datanglah terduga pelaku yang langsung melakukan penganiayaan terhadap korban,” kata Ipda Sumantri, Jumat (13/9).
Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Salah satu petugas yang ikut berangkat ke lokasi, Burhan Yuliantara, mengatakan bahwa saat mereka tiba di desa lokasi yang dituju, ternyata akses menuju rumah laporan warga tidak dapat diakses oleh truk mereka.
Petugas kemudian mencoba menelepon pelapor, tapi tidak diangkat oleh pelapor. Mako Damkar Sleman kemudian mengabarkan bahwa masalah tersebut sudah bisa diatasi.
Saat perjalanan pulang ke Pos Damkar Godean, mereka mendapatkan informasi bahwa teman mereka baru saja mengalami perampokan.
“Ketika perjalanan pulang, kami di jalan itu dapat kabar kalau rekan saya yang jaga di pos kena perampokan. Dapat kabar dari Mako Sleman,” ujar Burhan.
Burhan Yuliantara. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Korban Dianiaya, Ditodong Pakai Sajam
ADVERTISEMENT
Saat teman-temannya berangkat ke lokasi laporan ular masuk rumah, korban sempat mengantar mereka sampai ke gerbang pos. Saat korban masuk ke dalam pos, tiba-tiba ada enam orang yang masuk ke dalam pos.
“Teman saya itu belum sempat duduk. Mungkin enggak ada lima menit setelah kami berangkat, jadi kemungkinan mereka memang sudah mengintai,” kata Burhan Yuliantara.
Saat tiba di pos Damkar sekitar pukul 03.15 WIB, Burhan menyaksikan korban sudah babak belur dan tidak mengenakan baju.
“Terus di leher ada lakban yang tadinya dipakai untuk menutup mulut,” ujarnya.
Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri, mengatakan bahwa korban mengalami penganiayaan dari para korban. Selain itu, para pelaku juga membawa senjata tajam (sajam) yang dipakai untuk menodong korban.
ADVERTISEMENT
“Ada luka memar dan bengkak di kepala, serta kemerahan di sekitar wajah,” ujar Ipda Sumantri.
Kantor Pos Damkar Godean Sleman setelah terjadi perampokan pada Jumat (13/9). Foto: Dian Rahmawan/Pandangan Jogja
Perampok Hanya Bawa Barang Pribadi Milik Korban
Ipda Sumantri mengatakan bahwa tidak ada barang-barang berharga milik Damkar yang dibawa oleh para pelaku. Pelaku menurut dia hanya membawa barang-barang pribadi milik korban.
“Tidak ada, hanya barang milik korban yang diambil. Tidak ada barang milik Damkar yang hilang,” kata Ipda Sumantri.
Adapun beberapa barang yang dibawa kabur pelaku yakni tas korban yang di dalamnya berisi HP dan dompet yang di dalamnya berisi surat-surat seperti STNK, KTP, dan sejumlah uang tunai.
Salah satu petugas Damkar Sleman, Burhan Yuliantara, mengatakan bahwa saat mereka tiba di pos setelah dari lokasi laporan ular palsu, kondisi kantor sebenarnya masih kondusif, tidak terlalu berantakan.
ADVERTISEMENT
“Hanya tas saya dan tas teman saya yang sudah berada di bawah dalam kondisi terbuka,” kata Burhan.