Konten Media Partner

Lama Ditutup, Terowongan Tua Tahun 1959 di Stasiun Tugu Yogya Dioperasikan Lagi

31 Juli 2023 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta yang baru selesai direnovasi, Senin (31/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta yang baru selesai direnovasi, Senin (31/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Terowongan atau underpass tua yang menghubungkan Stasiun Tugu Yogyakarta sisi utara dan selatan kembali dioperasikan pada Senin (31/7) setelah selesai direnovasi. Terowongan tersebut dibangun pada 1959 dan pertama kali beroperasi pada Desember 1959.
ADVERTISEMENT
Terowongan sepanjang 65,8 meter dan lebar 3 meter tersebut berfungsi sebagai jalur keluar masuk penumpang dari stasiun sisi selatan menuju utara atau sebaliknya. Sehingga mestinya penumpang tidak perlu menyeberangi rel kereta ketika akan berpindah dari sisi stasiun selatan ke utara atau sebaliknya yang mana hal itu cukup berbahaya.
Namun, Kepala KAI Daops Yogyakarta, Bambang Respationo, mengatakan bahwa sudah sejak lama terowongan tersebut kondisinya memprihatinkan. Sehingga sejak sekitar tahun 2006 silam, terowongan tersebut hanya dioperasikan untuk keperluan tertentu saja.
“Ini sudah cukup lama, cuma pada saat itu kita lihat kondisinya itu cukup memprihatinkan, sehingga penumpang ketika dikasih pilihan untuk turun ke bawah lebih merasa kurang nyaman,” kata Bambang Respationo saat meresmikan terowongan tersebut pada Senin (31/7) sore.
ADVERTISEMENT
Kepala KAI Daops Yogyakarta, Bambang Respationo saat meresmikan terowongan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (31/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Karena kondisinya yang kurang layak, saat penumpang diberi pilihan untuk menggunakan terowongan tersebut juga enggan dan memilih menyeberang lewat crossing passenger.
Padahal hal itu cukup berisiko bagi penumpang karena mereka harus menyeberangi rel kereta secara langsung. Apalagi tingkat mobilitas penumpang kereta di Stasiun Tugu Yogya cukup tinggi, mencapai ribuan orang setiap harinya.
“Dari sisi safety-nya sebenarnya kurang disarankan, kita masih harus backup macam-macam, pengamanan, pengawasan, dan sebagainya. Kemudian dari sisi layanan penumpang pun karena menyeberang rel jadi cukup menyulitkan,” ujarnya.
Terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta yang baru selesai direnovasi, Senin (31/7). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Setelah selesai direnovasi, terowongan ini harapannya dapat meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta di Stasiun Tugu Yogya. Apalagi terowongan ini kini juga sudah dilengkapi dengan eskalator sehingga penumpang tak lagi harus naik dan turun tangga seperti sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kita sudah lengkapi semua, baik SOP-nya untuk menjaga keamanan, kemudian kondisi kedaruratan seperti apa yang harus dilakukan, kita juga sudah melatih untuk pegawai-pegawai kita sesuai dengan SOP tersebut,” kata Bambang Respationo.