Konten Media Partner

Layanan Pesan Antar Makanan Online Membuat Omzet UMKM di Jogja Naik 50 Persen

13 Agustus 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Nasi Telur Bahagia, Ahmad Maftuh Ihsan, salah satu pelaku UMKM di Jogja yang omzetnya naik 50 persen karena layanan pesan antar makanan online. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Nasi Telur Bahagia, Ahmad Maftuh Ihsan, salah satu pelaku UMKM di Jogja yang omzetnya naik 50 persen karena layanan pesan antar makanan online. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teknologi digital membuat para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mempromosikan produk mereka secara meluas di dunia maya. Pelanggan mereka tak lagi hadir secara fisik, namun juga bisa dijangkau dengan metode online. Hal ini membuat omzet salah satu UMKM di Jogja naik 50 persen.
ADVERTISEMENT
UMKM itu bernama Nasi Telur Bahagia di Nologaten, Sleman. Pihak resto tersebut mengakui terbantu dengan pemanfaatan teknologi digital seperti layanan pesan antar makanan online layaknya GoFood yang merupakan bagian dari Goto.
“GoFood tidak pernah berhenti berinovasi. Sejak ada fitur GoFood PAS, jumlah pesanan menu hemat kami berhasil meningkat sampai dua kali lipat karena efektif menjawab kebutuhan masyarakat yang memang semakin gemar mencari menu-menu yang pas di kantong,” ujar Pemilik Nasi Telur Bahagia, Ahmad Maftuh Ihsan dalam rilis pers, Senin (12/8).
Pemilik Nasi Telur Bahagia, Ahmad Maftuh Ihsan, saat acara peluncuran GoFood PAS di A&M co Jogja, Rabu (5/6). Foto: Dok. Gojek
Ihsan mengakui jika dirinya sudah menggunakan layanan teknologi digital GoFood sejak berdirinya Nasi Telur Bahagia. Awalnya, usaha ini berbentuk outlet take away, kemudian mampu berkembang menjadi area dine in dengan 15 meja berkat keuntungan dari pemanfaatan teknologi digital itu.
ADVERTISEMENT
“Kehadiran saya sebagai UMKM dari awalnya berskala kecil hingga bertumbuh seperti ini juga tidak lepas dari adanya kehadiran teknologi GoFood seperti fitur-fitur yang mudah digunakan untuk mengatur promosi sendiri, memperluas jangkauan pelanggan dengan iklan, hingga banyaknya informasi terkait tips dan trik marketing, serta cara mengelola usaha,” ungkap Ihsan.
Suasana peluncuran fitur GoFood PAS di A&M co Jogja, Rabu (6/8). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Jadi, pembeli Nasi Telur Bahagia tidak harus langsung datang ke kawasan Nologaten, tapi dimudahkan dengan hadirnya fitur pesan antar yang disediakan oleh GoFood. Pasar dari Nasi Telur Bahagia menjadi lebih melebar dan tidak lagi hanya berpusat pada satu regional saja.
“GoFood membuat pelaku kuliner, khususnya UMKM, lebih mudah ditemukan. Tanpa perlu tahu lokasi persis resto, pengguna bisa menemukan lewat kategori-kategori yang ada di GoFood. Tak hanya itu, berbagai fitur di GoFood seperti iklan dan promo juga memfasilitasi merchant untuk mengembangkan bisnisnya,” jelas Head of Corporate Affairs Goto Central & West Java, Guntur Arbiansyah.
ADVERTISEMENT
Selain Nasi Kulit Bahagia, dampak GoFood secara keseluruhan juga terlihat dari hasil riset terbaru LPEM FEB UI di 2024 yang menunjukkan kegiatan akomodasi makanan dan minuman dari layanan GoFood telah berkontribusi hingga Rp 19,68 triliun atau mencapai 3,7% terhadap PDB Indonesia 2023.