Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lewat 'Teka Teki Tika' Ernest Prakasa Buktikan Tak Cuma Bisa Bikin Film Komedi
27 Desember 2021 20:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Film terbaru garapan komika yang juga seorang sutradara muda, Ernest Prakasa, dengan judul Teka Teki Tika baru saja dirilis untuk pertama kali di bioskop, Kamis (23/12). Film ini menjadi film perdana Ernest yang bukan bergenre komedi.
ADVERTISEMENT
“Teka Teki Tika adalah film pertamaku yang bukan komedi,” kata Ernest Prakasa ketika ditemui di Jogja City XII, setelah pemutaran perdana filmnya, Kamis (23/12).
Memang masih ada unsur komedi di dalam film yang juga dia tulis sendiri ini. Namun, komposisinya sangat sedikit. Tidak seperti film-film yang dia garap sebelumnya seperti Comic 8, Imperfect, Susah Sinyal, Cek Toko Sebelah, dan sebagainya dimana komedi menjadi unsur utama yang disuguhkan dalam film-film tersebut.
“Di sini (Teka Teki Tika) komedi hanya menjadi aksen saja,” lanjutnya.
Ernest juga ingin keluar dari zona nyamannya yang selama ini selalu menyutradarai film-film komedi. Dia merasa, film yang dibintangi oleh Sheila Dara, Dion Wiyoko, dan sederet aktor ternama tanah air ini memberikan tantangan tersendiri untuk kariernya di dunia perfilman supaya terus bertumbuh.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita stay di satu zona nyaman saja, takut ketagihan, takut mandek,” ujarnya.
Dia berharap, film bergenre misteri ini dapat memberikan pengalaman baru, khususnya bagi para penikmat karya-karyanya. Yang sebelumnya sepanjang menonton film garapannya penonton akan capek tertawa sampai sakit perut, dia berharap Teka Teki Tika akan memberikan rasa penasaran dan tegang sekaligus membuat penonton menerka-nerka seperti apa jalannya cerita.
“Jadi pengin memberikan experience yang baru, apalagi genre seperti ini di Indonesia masih sangat langka,” kata dia.
Tak hanya genrenya yang berbeda, dari segi visual Teka Teki Tika menurutnya juga jauh lebih kompleks ketimbang film-film sebelumnya. Selama ini, konsep visual film-film komedi yang pernah dia sutradarai sangat sederhana. Namun, di film terbarunya ini, pendekatan visualnya lebih terkonsep dengan matang baik dari segi warna, kostum, serta unsur-unsur artistik lainnya.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan film ini dari mulai praproduksi sampai proses syuting memakan waktu sekitar tiga bulan. Ketika trailer film ini dirilis, menurutnya banyak yang berpikir bahwa film ini akan mirip dengan Knives Out garapan sutradara Rian Johnson dan Ready or Not, garapan Matt Bettinelli-Olpin. Hal itu menurutnya karena rumah dengan arsitektur Eropa Klasik yang jadi latar film Teka Teki Tika mirip dengan kedua film tersebut.
“Tapi sebenarnya dari segi cerita dan premis itu enggak ada sama-samanya sama sekali, menurutku enggak masalah kan nanti orang bisa membuktikan sendiri ketika menonton,” kata Ernest Prakasa.
Secara singkat, Teka Teki Tika berkisah tentang sebuah keluarga bahagia yang hidupnya saling mengisi satu sama lain. Namun situasi itu berubah ketika Budiman (Ferry Salim) yang menjadi kepala keluarga itu tengah merayakan ulang tahun pernikahan bersama keluarganya. Seorang perempuan bernama Tika (Sheila Dara Aisha) tetiba datang dan mengaku sebagai anak kandung Budiman.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, situasi keluarga yang semula bahagia menjadi kacau dan terjadi perpecahan di dalam keluarga. Namun, perlahan satu per satu misteri terbongkar, termasuk identitas Tika yang sejak awal menjadi rahasia terbesar dari film tersebut. Film ini dirilis pertama kali pada 23 Desember 2021 dan dapat disaksikan di bioskop seluruh Indonesia, menjadi sajian spesial Ernest sebagai penutup tahun 2021.
“Semoga teman-teman yang nonton bisa dapat hiburan yang fresh, unik, dan memberikan pengalaman seru dengan teman-teman, kayak mungkin sepanjang film bisa menebak saling tebak misteri yang ada di film ini,” ujarnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)