Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Makin Banyak Wanita DIY Kuliah dan Kerja, Remaja Melahirkan Turun 6 Kali Lipat
30 Januari 2023 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jumlah remaja usia 15 sampai 19 tahun yang melahirkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan tajam selama 50 tahun terakhir. Dibandingkan dengan angka kelahiran pada remaja tahun 1971, angka kelahiran pada remaja DIY di tahun 2020 turun tajam hampir 6 kali lipat.
ADVERTISEMENT
Penurunan angka kelahiran (ASFR) pada remaja itu dilihat dari hasil sensus penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DIY yang baru saja diumumkan pada Senin (30/1).
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DIY, Soman Wisnu Darma, menjelaskan bahwa berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, ada 68 dari 1.000 remaja yang usia 15 sampai 19 tahun yang melahirkan di DIY. Sementara hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah remaja yang melahirkan di DIY hanya 11,54 dari 1.000 remaja.
“Dalam 50 tahun terakhir terjadi penurunan fertilitas remaja yaitu usia 15 sampai 19 tahun yang cukup tajam, yaitu dari 68 menuju 11,54,” kata Soman Wisnu Darma, Senin (1/30).
Penurunan angka kelahiran pada remaja ini disebabkan oleh beberapa hal, pertama karena adanya pendewasaan usia perkawinan pada perempuan. Kebijakan itu juga telah mendorong penurunan angka kelahiran total di DIY.
ADVERTISEMENT
Selain pendewasaan usia perkawinan pada perempuan, meningkatnya partisipasi perempuan pada pendidikan menengah dan tinggi juga turut mendorong penurunan kelahiran pada remaja. Selain itu, jumlah perempuan yang bekerja di DIY juga semakin tinggi.
“Tentunya peningkatan partisipasi perempuan ini juga mendorong penurunan ASFR pada kelompok remaja,” ujarnya.
Dengan meningkatnya partisipasi perempuan dalam pendidikan menengah dan tinggi, serta di dunia kerja membuat perempuan memiliki alternatif lain selain menikah. Berbeda ketika mereka tidak menempuh pendidikan dan tidak bekerja, maka peluang dia untuk menikah atau dinikahkan jadi sangat tinggi meski usianya masih remaja.