Mayoritas PSK Mangkal di DIY Ternyata Beroperasi di Pantai Bantul, Sarkem Kalah
ADVERTISEMENT
Mayoritas Pekerja Seks Komersil (PSK) mangkal yang didata dan didampingi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) saat ini beroperasi di kawasan Pantai Parangkusumo, Bantul. Jumlahnya jauh mengalahkan pekerja seks di kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Kota Yogya yang dikenal sebagai pusat lokalisasi pekerja seks di DIY.
ADVERTISEMENT
Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, Budhi Hermanto, mengatakan PKBI selama ini rutin melakukan pendataan dan pendampingan PSK di DIY.
“Pekerja seks yang kami dampingi sekarang lebih dari 800 orang di seluruh DIY,” kata Budhi Hermanto saat diwawancarai di kantornya pada Rabu (6/9).
800-an pekerja seks yang didampingi PKBI tersebut tersebar di berbagai titik di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Di Kota Yogya ada Pasar Kembang dan Ngebong. Di Sleman ada kawasan Jombor.
Namun, jumlah pekerja seks paling banyak ternyata terdapat di Kabupaten Bantul, terutama di kawasan Pantai Parangkusumo.
“Di Bantul itu ada 400 lebih. Jadi separo sendiri. Sudah ngalahin Sarkem yang jumlahnya hanya sekitar 250-an pekerja seks saat sebelum pandemi, setelah pandemi jumlahnya berkurang jadi 150-an," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Karena di Bantul kan ada Parangkusumo, dan ada beberapa acara ritual yang agak unik kan di sana setiap malam Selasa Kliwon,” lanjutnya.
Terkait dengan asal para PSK di DIY, Budi mengatakan tidak semuanya merupakan penduduk asli Yogya. Sebagian dari mereka ada juga yang datang dari luar kota, misalnya dari Purworejo atau Solo.
Pendampingan terhadap para pekerja seks ini menurut Budhi penting untuk dilakukan. Selain untuk mengendalikan persebaran penyakit seksual, juga untuk memberikan perlindungan kepada mereka jika mengalami kekerasan dari pelanggannya.
“Jika ada dari mereka yang ingin memiliki penghasilan lain seperti membuka usaha, kami juga coba untuk fasilitasi,” ujarnya.
Terkait pengguna jasa pekerja seks di DIY sampai saat ini PKBI DIY belum melakukan pendataan secara detail. Namun, dari informasi yang didapat PKBI dari para pekerja seks yang didampingi, banyak pengguna jasa mereka terutama adalah wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Pengguna jasanya menurut pengakuan mereka macam-macam, beberapa memang orang yang sedang berwisata ke Jogja, kemudian ada juga yang sedang bertujuan melakukan ritual selasa Kliwonan tadi,” kata Budhi Hermanto.