Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten Media Partner
Melihat dari Dekat Jagongan Kalurahan di Jogja: Urai Masalah, Tancap Gas Solusi
27 Maret 2025 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
“Mau lapor ke mana lagi kalau jawaban selalu dilempar-lempar begini?” keluh seorang warga dalam Jagongan Kalurahan di Kelurahan Bumijo, Senin (17/3) malam.
ADVERTISEMENT
Suasana yang awalnya santai berubah tegang saat warga mempertanyakan kepastian perbaikan jembatan yang rusak di wilayah mereka. Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Opak (BBWSO) belum bisa memastikan kapan jembatan tersebut diperbaiki, meskipun kondisinya sudah membahayakan.
Kepala Dinas PMK Dukcapil DIY, KPH Yudanegara, mencoba menengahi diskusi. Ia menanyakan kepada Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, apakah perbaikan jembatan bisa menggunakan Dana Keistimewaan DIY.
Menanggapi hal itu, Aris menjanjikan akan segera meninjau lokasi.
“Mudah-mudahan nanti bisa kami perbaiki menggunakan Dana Keistimewaan,” katanya.
Jawaban tersebut membuat warga lebih tenang karena mendapat kepastian setelah sebelumnya merasa diabaikan.
Penyelesaian Langsung di Tempat
KPH Yudanegara mengatakan, perdebatan seperti ini sering terjadi dalam Jagongan Kalurahan. Namun, ia menegaskan bahwa setiap permasalahan yang muncul selalu dicarikan solusi saat itu juga.
ADVERTISEMENT
“Harus tuntas, harus ada solusinya saat itu juga, karena kami selalu hadir bersama para pimpinan OPD,” ujar Yudanegara usai acara.
Dalam pertemuan itu, sejumlah pejabat hadir, termasuk Paniradya Pati Kaistimewan, Kasatpol PP, Kepala BPBD, Kepala Disnakertrans DIY, Kepala DPTR DIY, Wakil Wali Kota Yogya, Kepala BNN Kota Yogya, serta perwakilan Keraton Yogyakarta. Selain itu, sekitar 50 peserta hadir, terdiri dari lurah, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga Bumijo.
Sejak pukul 20.00 WIB hingga tengah malam, warga menyampaikan berbagai persoalan, mulai dari sampah, status kepemilikan tanah, jembatan rusak, hingga peredaran narkoba. Setiap masalah langsung dicarikan solusinya dan dijawab oleh tiap pimpinan OPD sesuai kapasitasnya.
“Bukan hanya malam ini, di setiap Jagongan Kalurahan sebelumnya juga begitu. Tidak ada masalah yang dibiarkan menggantung, semuanya langsung kami carikan solusi,” tegas Yudanegara.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan kasus jalan kabupaten rusak di Gunungkidul yang berhasil diselesaikan dalam forum serupa.
“Tinggal bupati yang jawab ‘baik, besok kita lihat bersama’. Dan alhamdulillah, setelah itu langsung ditindaklanjuti. Artinya, tuntas di situ,” katanya.
Harapan Agar Program Berlanjut
Jagongan Kalurahan didanai melalui Dana Keistimewaan DIY dan akan terus digelar di berbagai kalurahan di DIY. Yudanegara berharap program serupa juga dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
“Kita ini hanya memulai saja. Harapannya Pak Bupati, Wali Kota, juga bikin dengan kapanewonnya, dengan Kalurahan. Sehingga, pesan Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) pelayanan ke masyarakat itu terjadi,” ujarnya.
Meskipun berlangsung hingga hampir jam 12 malam, acara kali ini tergolong cepat dibandingkan biasanya, terutama saat Ramadan.
ADVERTISEMENT
“Biasanya sampai jam 2 atau jam 3 pagi baru selesai, sampai rumah jam 4, sahur pun di lokasi. Jadi ini termasuk cepat,” kata Yudanegara.
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, menambahkan bahwa program ini efektif dalam meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
“Seperti yang selalu disampaikan Ngarsa Dalem, pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan,” ujarnya.