Konten Media Partner

Mengenal Segreng Handayani, Beras Merah Lokal Andalan Gunungkidul

7 Maret 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi panen padi segreng handayani. Foto: Dokumen BPTP Yogya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi panen padi segreng handayani. Foto: Dokumen BPTP Yogya
ADVERTISEMENT
Dari ratusan varietas padi lokal di DIY, Segreng Handayani menjadi salah satu varietas yang bisa selamat dari kepunahan, paling tidak sampai saat ini. Segreng Handayani merupakan padi merah lokal yang menjadi kebanggaan para petani dari Gunungkidul, DIY.
ADVERTISEMENT
Segreng Handayani merupakan varietas padi lokal asli Gunungkidul yang sudah dilepas secara nasional sejak 2009 silam. Karena termasuk jenis padi gogo yang tidak memerlukan intensitas pengairan tinggi, Segreng Handayani cocok ditanam di daerah Gunungkidul yang mayoritas didominasi lahan-lahan marginal dengan curah hujan rendah.
“Ketika saya tanya sama petani di Gunungkidul, varietas apa yang ditanam, jawabnya Segreng, katanya kalau enggak Segreng enggak mau tumbuh,” kata peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta, Kristamtini, Jumat (5/3).
Selain tidak butuh air banyak seperti jenis padi sawah, produktivitas padi segreng handayani juga cukup tinggi, mencapai 6,6 ton per hektar. Selain itu, umur varietas ini juga relatif pendek, rerata hanya butuh waktu 100 hari setelah tanam padi ini sudah bisa dipanen.
ADVERTISEMENT
Harga Segreng Handayani juga jauh lebih tinggi dibandingkan varietas lain, satu kilogram beras dari segreng handayani bisa mencapai harga Rp 20 ribu. Tingginya harga jual Segreng Handayani dikarenakan varietas ini memiliki nilai fungsional, sehingga dibolehkan untuk tidak mengikuti standar harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Sekarang sedang paling banyak dicari memang Segreng Handayani, terutama yang banyak nyari itu dari daerah Jawa Timur seperti Pacitan,” lanjutnya.
Meningkatnya tren pola hidup sehat akhir-akhir ini membuat peminat Segreng Handayani semakin besar. Segreng Handayani, sebagai salah satu jenis beras merah menjadi salah satu varietas yang paling dicari.
Bagi kesehatan, beras merah memang punya manfaat yang lebih besar. Selain sebagai sumber karbohidrat, beras merah juga mengandung antioksidan, protein, beta karoten, dan zat besi. Selain itu, serat beras merah relatif mudah diserap oleh usus dibandingkan gandum, sehingga dapat meringankan beban usus dalam melakukan gerakan peristaltik dan melancarkan sistem saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
“Kenyangnya juga lebih tahan lama,” kata dia.
Kendati demikian, menurut Kristamtini tidak semua beras hasil Segreng Handayani jadi beras merah. Pasalnya, teknik penyosohan gabah oleh petani tetap dilakukan secara penuh, sehingga warna merah pada permukaan terluar beras ikut terkelupas. Hal ini menurutnya karena belum semua petani punya kesadaran akan tingginya potensi ekonomi Segreng Handayani sebagai beras merah.
“Jadi berasnya tetap putih, yang merah malah bekatulnya,” kata Kristamtini.
Ciri Segreng Handayani
Ilustrasi padi. Foto: Pexels
Varietas Segreng Handayani telah dilepas secara nasional melalui SK Menteri Pertanian Nomor 2226/Kpts/SR.120/2009. Hal ini menjadikan varietas lokal ini bisa ditanam oleh siapa saja di daerah lain.
Secara morfologi, varietas padi Segreng Handayani memiliki bulu dan dan muka daun yang kasar. Posisi daunnya terkulai dengan warna helai dan pelepah daun hijau muda. Batang Segreng Handayani tegak, dengan kekuatan batang yang relatif lemah.
ADVERTISEMENT
“Gabahnya mudah rontok, tidak berbulu, terus warna ujung gabahnya kuning pucat,” kata Kristamtini.
Gabah Segreng Handayani berbentuk ramping dengan berat 1.000 butirnya 24,33 gram. Untuk berasnya, warnanya merah pada kulit ari dengan panjang antara 6,6 sampai 6,8 mm, lebar 2,1 sampai 2,8 mm, dan tebal 1,8 sampai 1,9 mm.
“Segreng ini juga cukup tahan terhadap serangan walang sangit dan penggerek batang padi, kalau penyakit, dia juga cukup tahan terhadap R. Solani dan Kresek,” kata dia.
Agar Petani Termotivasi Menanam
Ilustrasi beras merah. Foto: Pixabay
Menurut Kristamtini, Segreng Handayani merupakan salah satu plasma nutfah DIY yang harus dilestarikan keberadaannya. Pelestarian plasma nutfah tersebut bisa dilakukan dengan mulai mengonsumsi beras merah, termasuk Segreng Handayani sehingga petani semakin termotivasi untuk menanamnya.
ADVERTISEMENT
“Selain tubuh menjadi sehat karena kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, usaha tani beras merah juga bisa semakin menguntungkan,” kata dia.
Potensi pengembangan Segreng Handayani menurut dia juga cukup baik. Meskipun sampai sekarang pasarnya belum sebesar beras putih yang umum dikonsumsi masyarakat setiap hari.
Tapi sejauh ini, permintaan beras merah menurut dia semakin tinggi, bahkan sampai stok yang ada tidak cukup untuk memenuhi permintaan. Jadi sebenarnya secara nilai usaha, varietas padi Segreng Handayani ini cukup menguntungkan bagi petani.
“Jadi biasanya harus pesan dulu biar enggak kehabisan, karena memang produksinya kan masih terbatas,” ujarnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)