Konten Media Partner

Pandemi COVID-19 Disebut Jadi Penyebab Kenaikan Kasus TBC di Yogya

24 Desember 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terkena TBC. Foto: IStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terkena TBC. Foto: IStock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 619 anak di Bantul dilaporkan tertular tuberkulosis (TBC). Jumlah itu itu hampir sebagian dari temuan kasus TBC di Bantul yakni sebanyak 1.282 kasus.
ADVERTISEMENT
Di DIY sendiri, berdasarkan data Dinkes DIY jumlah kasus TBC yang ditemukan sepanjang 2022 ada sebanyak 4.651 kasus. Jumlah ini meningkat signifikan dari dua tahun sebelumnya, pada 2021 jumlahnya sebanyak 3.044 kasus dan pada 2022 sebanyak 3.073 kasus.
Dokter spesialis paru dari FKKMK UGM yang juga praktik di RSUP Dr Sardjito dan RS PKU Muhammadiyah Bantul, Sumardi, mengatakan bahwa situasi ini sangat dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Pada dua tahun pertama pandemi, pelayanan kesehatan lebih banyak terfokus pada COVID-19 saja sehingga mengganggu pelayanan untuk penyakit lain termasuk TBC.
“Waktu pandemi kemarin kan sama sekali tidak bisa melacak penularan TBC, orang fokus kepada COVID-19,” kata Sumardi saat dihubungi, Sabtu (24/12).
Pakar paru dari FKKMK UGM, dr. Sumardi. Foto: UGM
Apalagi untuk mengakses fasilitas kesehatan selama pandemi juga cukup ketat, dimana pasien harus melakukan tes swab yang selain merepotkan juga menambah biaya.
ADVERTISEMENT
Selain layanan yang terganggu, selama pandemi pasien COVID-19 juga banyak sekali yang takut memeriksakan diri ke puskesmas maupun rumah sakit. Banyak dari pasien TBC baru yang tidak sadar dirinya terkena TBC karena tidak memeriksakan diri. Tak hanya itu, pasien-pasien TBC lama juga banyak yang putus obat padahal belum sembuh total.
“Akibatnya penularannya semakin luas, baik dari pasien yang tidak sadar dia terkena TBC maupun dari pasien TBC yang putus obat,” lanjutnya.
Hal itu terlihat dari temuan TBC yang sangat menurun pada tahun 2020 dan 2021. Penurunan itu justru menjadi kabar yang mengkhawatirkan, sebab dari estimasi Dinkes DIY ada sekitar 9.064 jiwa penduduk DIY yang menderita TBC.
“Artinya kan masih ada ribuan penderita TBC yang belum terdeteksi, dan dia bisa menulari siapapun,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Situasi ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Yogya saja. Sumardi mengatakan, hampir di semua negara di dunia juga mengalami masalah yang sama. Hampir di semua negara, temuan kasus TBC mengalami penurunan drastis selama pandemi.
“Di Vietnam, Kamboja itu drop semua. Bahkan di Eropa, Amerika, juga drop semua, kasus TBC-nya pada hilang, enggak kelacak,” kata Sumardi.