Konten Media Partner

Pelajar di Bantul Dikeroyok Lalu Dipaksa Pegang Celurit dan Mengaku Klitih

11 Mei 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pelajar di bantul yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat, RMP, menjadi korban pengeroyokan di Pleret, Bantul, pada Kamis (9/5) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Tak hanya dikeroyok, korban juga dipaksa untuk memegang celurit dan mengaku sebagai klitih sambil direkam oleh para pelaku.
ADVERTISEMENT
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan bahwa kejadian itu bermula saat korban bersama rekannya, AK, sedang berada di sebuah angkringan.
“Awalnya korban bersama saksi tengah berada di angkringan Kedungpring, Bawuran, Pleret Bantul. Mereka kemudian didatangi oleh pelaku berinisial RD,” kata Jeffry, Jumat (10/5).
Korban dan pelaku kemudian sempat terlibat cekcok. Karena cekcok tersebut, RD kemudian menghubungi teman-temannya.
Pelaku kemudian mengajak korban dan rekannya ke depan sebuah toko di Pungkuran, Pleret, menggunakan sepeda motor dengan posisi korban dibonceng bertiga diapit di tengah.
Setelah itu korban dan saksi dibawa lagi ke TKP kemudian mereka berhenti di pinggir jalan, lalu korban dipukul secara bergantian oleh beberapa orang.
“Kemudian, salah satu pelaku memaksa korban dan saksi membawa celurit dan mengaku sebagai klitih dan dibuat vidio sebagai syarat agar mereka boleh pulang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka memar di wajahnya. Setelah kejadian korban kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Pleret.