Konten Media Partner

Pengakuan Perekam Video Viral Ceramah Salat Id di Bantul: Saya Pendukung 03

12 April 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi salat id. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat id. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Salat Id di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY, pada Rabu (10/4) diwarnai aksi walkout (WO) sebagian jemaahnya saat khatib memberikan ceramah. Hal itu karena isi ceramah yang disampaikan menyinggung dugaan kecurangan dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
"... karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," ujar khatib dalam video tersebut.
Perekam video ceramah khatib tersebut adalah Eko Suprapto Wibowo, seorang pekerjaannya mengajari orang belajar IT untuk dapat kerja remote dari luar negeri di remoteworker (RWID) serta agar anak-anak belajar jadi startup founder di youngfounder.
Eko Suprapto Wiboro, founder Remortworker.id (RWID). Foto: Dok. Pribadi
Eko mengaku merekam ceramah tersebut tanpa sengaja saat khatib mulai menyebut hal yang ia rasa aneh yakni saat khatib menyebut kita telah menyelesaikan sesuatu yang memecah belah umat yakni pemilu.
ADVERTISEMENT
“Dari situ makin lama makin aneh, ya sudah makin kurekam deh,” katanya saat dihubungi, Jumat (12/4).
Eko mengaku pendukung garis keras Ganjar Pranowo atau nomor pasangan Capres-Cawapres 03. Sehingga sebenarnya Eko setuju dengan banyak hal yang disampaikan Ustaz Untung Cahyono, khatib Salat Id tersebut.
Eko setuju terjadi banyak kecurangan dalam pemilu, namun ia shock saat hal itu disampaikan seorang khatib Salat Id dimana peserta Salat id adalah warga umum yang bisa saja berpandangan berpeda mengenai Pilpres 2024.
“Isinya saya setuju wong saya pendukung Pak Ganjar Pranowo, 03. Tapi ya saya shock dan jelas ndak setuju jika opini yang hanya diterima di satu kubu pemilih, tapi dijadikan bahan khotbah Salat Id yang diikuti secara umum. Pun juga ini harusnya momen maaf memaafkan,” jelas Eko.
ADVERTISEMENT
Eko berharap ke depan, khotbah Salat Id musti fokus pada pesan-pesan kembali ke fitri setelah umat muslim menjalankan ibadah yang sangat berat yakni ibadah puasa Ramadhan.
"Idul Fitri, mengingatkan kembali ke awal, kembali ke 0 bagi semuanya. Jangan ada muatan-muatan politik praktis, yang bisa membuat kita saling membenci," katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi, membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang ia terima, diperkirakan ada sekitar 25% jemaah yang memutuskan untuk meninggalkan lokasi salat Id di tengah-tengah ceramah.
"Barusan saya sudah menghubungi Ketua PHBI, penyelenggara salat Id di Lapangan Tamanan, Bapak Sujendro Nugroho. Untuk khatibnya adalah Pak Untung Cahyono, seorang akademisi atau dosen UAD (Universitas Ahmad Dahlan)," kata Ahmad saat dihubungi, Jumat (12/4).
ADVERTISEMENT