Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Pengangguran di DIY Paling Banyak Sarjana, SD dan SMP Malah Paling Sedikit
5 Mei 2023 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat angka pengangguran DIY per Februari 2023 masih di angka 3,58 persen dengan jumlah 79,91 ribu orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari tahun lalu yang jumlahnya mencapai 83,48 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, mengatakan meski terjadi penurunan angka pengangguran dibandingkan dengan tahun lalu, namun angka pengangguran di DIY masih lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Pada Februari 2020 misalnya, angka pengangguran di DIY ada di level 3,38 persen dengan jumlah pengangguran 74,55 ribu orang.
“Jumlah dan tingkat pengangguran di DIY memang semakin membaik, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi,” kata Herum Fajarwati dalam konferensi pers di Kantor BPS DIY, Jumat (5/5).
Dari sisi pendidikan yang ditamatkan, ternyata lulusan perguruan tinggi menempati tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di DIY. Tingkat pengangguran untuk tamatan perguruan tinggi mencapai 4,91 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang ada di angka 4,04 persen.
ADVERTISEMENT
Posisi kedua ditempati oleh lulusan jenjang SMA sebesar 4,54 persen, kemudian SMK sebesar 3,93 persen, kemudian di posisi keempat ada pendidikan diploma sebesar 3,04 persen. Peringkat berikutnya baru tamatan SD ke bawah dengan tingkat pengangguran 3,02 persen dan angka pengangguran paling rendah adalah jenjang pendidikan SMP dengan 2,16 persen.
Tingginya angka pengangguran di level pendidikan tinggi menurut Herum disebabkan karena mereka lebih selektif dan pilih-pilih dalam memilih pekerjaan. Sedangkan untuk lulusan SMP ke bawah kebanyakan bersedia melakukan pekerjaan apapun.
Selain itu, orang yang bisa sekolah tinggi sampai ke tingkat universitas biasanya memang berasal dari keluarga dengan ekonomi mapan.
“Sehingga dia merasa tidak masalah menganggur lebih dulu sambil menunggu mendapat pekerjaan yang dia inginkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
BPS juga mencatat, separuh lebih masyarakat yang bekerja di DIY bekerja di sektor informal, yakni sebesar 58,53 persen dengan jumlah mencapai 1,26 juta orang. Selebihnya baru yang bekerja di sektor-sektor formal baik swasta maupun negeri.