Konten Media Partner

Penjual Bakso Kerikil di Bantul Bagikan Uang di Tempat Acak Lewat TikTok

24 Juni 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yuli Istanto, penjual bakso kerikil di Bantul yang bagi-bagi uang lewat TikTok. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Yuli Istanto, penjual bakso kerikil di Bantul yang bagi-bagi uang lewat TikTok. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjual bakso kerikil yang juga seorang TikToker asal Bantul, DIY, Yuli Istanto, tiap hari membagi-bagikan sebagian pendapatannya di berbagai tempat di Jogja secara acak. Lokasi penyembunyian uang itu kemudian diunggah oleh Yuli lewat akun TikTok-nya, @masyuli79.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang atau followers saya yang lihat video itu bisa ambil uang yang saya taruh itu, halal,” kata Yuli saat ditemui Pandangan Jogja pada Jumat (21/6) kemarin.
Yuli mengaku, dalam sehari paling tidak dia membagikan uang secara acak di dua tempat atau titik berbeda. Nominalnya beragam, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp50 ribu per titik tergantung pendapatan dia hari itu. Sebab, nilai yang ia bagikan adalah 2,5 persen dari hasil penjualannya.
“Bagi-bagi uang jajan, konsepnya itu sedekah dari aku untuk followers yang udah mau follow tiktoknya Mas Yuli. Memang random sih untuk lokasinya ya,” ujarnya.
Suasana di Warung Bakso Krikil Mas Yuli Bantul. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Tak hanya bagi-bagi uang, setiap Jumat Yuli juga membagi-bagikan baksonya secara gratis.
Ia mengaku, setelah aktif membagi-bagikan sebagian pendapatannya, rezekinya justru semakin lancar. Saat ini, bahkan seringkali ada orang-orang yang datang dari jauh hanya untuk mencicipi bakso kerikilnya.
ADVERTISEMENT
“Ini saya buktikan dulu awal merintis nggak ada sedikitpun uang yang bisa saya sedekahkan hanya cukup untuk makan, puter uang untuk modal. Waktu itu hanya bisa sedekah lewat doa. Yang sakit saya doakan sembuh,” lanjutnya.
Setelah usahanya berjalan tiga bulan, omzetnya meningkat pesat.
“Saat itulah saya berpikir inilah waktunya bersedekah,” kata dia.
Bakso kerikil yang dijual oleh Yuli Istanto. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Dulu, dalam sehari Yuli paling hanya bisa mengantongi penghasilan Rp70 ribu sampai Rp200 ribu. Kini, dalam sehari dia bisa membawa pulang uang Rp800 ribu.
Bahkan, saat ini Yuli sudah punya dua cabang bakso krikil dari pertama membangun usaha pada Mei 2023 silam. Dua cabang itu ada di sekitar ISI Yogyakarta dan di Trirenggo Bantul, sedangkan warung pusatnya ada di Lapangan Tamantirto, Bantul.
ADVERTISEMENT
“Saya tak pernah khawatir akan rugi, karena seberapapun banyak uang yang kita sedekahkan, Allah menggantinya dengan berkali-kali lipat,” ujar Yuli.