Perayaan Peh Cun di Pantai Parangtritis: Doa Bersama 5 Agama untuk Persatuan

Konten Media Partner
22 Juni 2023 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan Peh Cun 2023 di Pantai Parangtritis, Bantul, Rabu (21/6). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Peh Cun 2023 di Pantai Parangtritis, Bantul, Rabu (21/6). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pantai Parangtritis, yang terletak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi saksi dari perayaan yang memukau, Peh Cun. Acara yang diadakan setahun sekali ini tidak hanya dinantikan oleh warga Tionghoa, tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat di daerah Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Perayaan Peh Cun menjadi sebuah momentum penting dalam merawat dan menjaga tradisi leluhur, serta menjadi wujud akulturasi budaya yang mempersatukan berbagai latar belakang budaya, agama, dan kepercayaan.
Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho, yang mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan pentingnya melestarikan Perayaan Peh Cun sebagai bagian integral dari tradisi dan budaya masyarakat Yogyakarta.
"Perayaan Peh Cun menjadi waktu yang membawa kita bersama-sama, tanpa memandang latar belakang budaya, agama, atau kepercayaan kita. Ini adalah saat yang tepat untuk menghargai keberagaman yang ada di tengah-tengah kita dan memperkuat ikatan yang menghubungkan kita sebagai satu komunitas," kata Aris Eko Nugroho, Rabu (21/6).
Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho saat memberikan sambutan mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Perayaan Peh Cun 2023 di Pantai Parangtritis, Bantul, Rabu (21/6). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Perayaan Peh Cun tahun ini mengangkat tema 'Doa untuk Negeri'. Para pengunjung diajak untuk berdoa bersama dengan pemangku dari lima agama yang ada di Yogyakarta, yaitu Budha, Kristen, Hindu, Konghucu, dan Islam. Doa-doa yang digaungkan menyampaikan permohonan keselamatan dan perlindungan dari bahaya dan bencana.
ADVERTISEMENT
Ketua panitia Peh Cun, Ernest Lianggar Kurniawan, menjelaskan bahwa dalam upaya mempromosikan toleransi dan persaudaraan, mereka mengundang Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) untuk berdoa bersama, menjadikan acara doa pada Peh Cun tahun ini sebagai perwujudan kerukunan lintas agama.
"Kami sangat menekankan pentingnya toleransi saat ini. Melalui perayaan ini, kami berharap dapat merajut ikatan persaudaraan di antara umat beragama Yogyakarta," ujar ketua panitia Peh Cun, Ernest Lianggar Kurniawan.
Persiapan pembakaran liong tradisional saat Perayaan Peh Cun 2023 di Pantai Parangtritis, Bantul, Rabu (21/6). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Perwakilan Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC), Elin, juga memberikan pandangannya tentang Perayaan Peh Cun. Menurutnya, Peh Cun merupakan salah satu dari tiga acara besar tahunan yang diadakan oleh JCACC. Peh Cun dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan lunar China. Festival ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kebudayaan peranakan Tionghoa, tetapi juga untuk memperlihatkan budaya akulturasi yang telah terbentuk hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya acara seperti Peh Cun, kita diingatkan akan pentingnya keberagaman budaya dan nilai toleransi yang harus kita anut dan utamakan dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Elin.
Ritual Samsie dan naga tradisional dalam Perayaan Peh Cun 2023 di Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, Kamis (21/6). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Perayaan Peh Cun di Pantai Parangtritis telah mengukuhkan dirinya sebagai acara yang tidak hanya merayakan warisan budaya, tetapi juga menguatkan persaudaraan dan keberagaman di tengah masyarakat Yogyakarta. Melalui ritual doa bersama dan berbagai atraksi budaya yang mempesona, Peh Cun membawa pesan yang kuat tentang pentingnya harmoni antarumat beragama dan menjaga keberagaman yang ada.