Petrokimia Gresik Gercep Salurkan 1.200 Paket Sembako untuk Korban Banjir Malang

Konten Media Partner
5 November 2021 20:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (tengah baju biru) saat menyerahkan bantuan secara simbolis. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (tengah baju biru) saat menyerahkan bantuan secara simbolis. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia gerak cepat menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jawa Timur (Jatim) berupa 1.200 paket sembako untuk masyarakat terdampak banjir bandang di Kota Batu dan Kota Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo bersama perwakilan anggota satgas lainnya yakni Perum Jasa Tirta I, Bank Mandiri, Bank BNI, PT INKA, PT Kimia Farma, PT PLN, PT Telkom, PT Pertamina MOR V, PT SIER, dan Rumah BUMN kepada Walikota Batu dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang untuk selanjutnya didistribusikan kepada korban banjir, Jumat (5/11) pagi.
Dwi Satriyo menyatakan bahwa Petrokimia Gresik sebagai Koordinator Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jawa Timur mendapat amanah dari Menteri BUMN untuk senantiasa tanggap dengan apapun kondisi luar biasa yang terjadi di Jawa Timur, termasuk terkait kebencanaan.
“Oleh karena itu kami merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudara yang menjadi korban banjir bandang sesegera mungkin,” tandas Dwi Satriyo.
ADVERTISEMENT
Adapun bantuan sembako yang disalurkan terdiri dari beras sebanyak 1,5 ton, minyak goreng 200 karton, mi instan 200 karton, gula pasir 1 ton, dan air minum dalam kemasan (AMDK) 60 karton. Dari 1.200 paket sembako, masing-masing 600 paket disalurkan untuk korban banjir di Kota Batu dan Kota Malang.
“Bantuan ini sebagai langkah cepat tanggap untuk pemulihan awal, selanjutnya kami siap berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk men-support kebutuhan korban terdampak,” tandas Dwi Satriyo.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (kedua dari kanan) berbincang dengan perwakilan penerima bantuan. Foto: Istimewa
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu hingga Kamis malam dilaporkan banjir bandang melanda 5 (lima) desa di Kecamatan Batu dan Bumiaji. Kelimanya adalah Desa Sumberbrantas, Desa Bulukerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo dan Desa Sidomulyo.
ADVERTISEMENT
Kejadian banjir bandang tersebut menyebabkan 15 orang hanyut terseret aliran sungai yang meluap. Sebanyak 4 (empat) orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, namun 11 (sebelas) lainnya masih dalam pencarian.
Sedangkan di Kota Malang, wilayah yang dialiri Sungai Brantas terdampak sekitar 30 menit pasca banjir bandang terjadi di Kota Batu. Terparah berada di RW 9 Kelurahan Jatimulyo karena banjir merendam 61 rumah hingga sebatas pinggang orang dewasa.
“Kami sangat prihatin dan berempati terhadap korban terdampak, terlebih saat ini kita masih berada di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu kami berharap masyarakat terus waspada mengingat saat ini Jawa Timur telah memasuki musim penghujan,” ujar Dwi Satriyo.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto menyampaikan apresiasi terkait kesiapsiagaan Petrokimia Gresik dan Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim dalam memberikan bantuan kepada korban terdampak. Menurutnya, sembako yang diberikan sangat dibutuhkan oleh korban karena kegiatan masyarakat terganggu akibat bencana ini.
ADVERTISEMENT
“Kami berterima atas kepedulian Petrokimia Gresik dan Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim terhadap korban bencana. Bantuan akan langsung kami distribusikan sesuai dengan amanah,” tandasnya.
Terakhir, Dwi Satriyo berharap sinergitas antara Petrokimia Gresik dengan BUMN lainnya dalam Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim dapat membantu pemerintah secara optimal saat terjadi kebencanaan sehingga pemulihan kondisi maupun warga terdampak dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat. (Rilis / YIA-1)