Konten Media Partner

Progo Sarang Artfest: Festival 1.000 Mie Lethek, dari Penambang Pasir ke UMKM

23 Oktober 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dengan menggelar Festival 1.000 Mie Lethek, Progo Sarang Artfest mendorong transformasi ekonomi masyarakat Bendo, dari mayoritas penambang pasir, menuju sektor UMKM.
Salah satu acara dalam gelaran Progo Sarang Artfest 2023. Foto: Dok. Progo Sarang Artfest
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu acara dalam gelaran Progo Sarang Artfest 2023. Foto: Dok. Progo Sarang Artfest
Dusun Bendo, Kalurahan Srimukti, Srandakan, Bantul, kembali menyelenggarakan acara tahunan Progo Sarang Artfest, yang tahun ini memasuki gelaran keduanya.
ADVERTISEMENT
Digelar pada 24-27 Oktober 2024, acara ini mengangkat tema “Gumbregah Nyawiji Anggayuh Mukti,” yang berarti semangat kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan.
Selain merayakan tradisi lokal, festival ini diakui menjadi ajang penting untuk mendorong transformasi ekonomi masyarakat Bendo, yang mayoritas sebelumnya berprofesi sebagai penambang pasir, menuju sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
Dukuh Dusun Bendo, Partono, menerangkan Progo Sarang Artfest ini pertama kali digelar pada tahun 2023, dan meski saat itu belum terstruktur, acara tersebut langsung menarik perhatian warga dan pengunjung.
“Ini kan tahun ke-2 kita mulai Genduri Sarang ini. Dan pengennya itu menjadi ikon kami di Bendo dan menjadi destinasi wisata,” jelas Partono.
Ia menambahkan bahwa tahun depan acara ini akan kembali diadakan sebagai agenda tahunan yang akan terus berkembang.
Salah satu acara dalam gelaran Progo Sarang Artfest 2023. Foto: Dok. Progo Sarang Artfest
Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah Festival 1.000 Mie Lethek, sebuah perayaan kuliner lokal di mana mie khas setempat akan disajikan gratis kepada pengunjung. Mie lethek, yang diproduksi oleh Cap Garuda—pabrik mie lethek tertua di Dusun Bendo sejak 1940—akan disediakan dalam 1.000 porsi pada hari Minggu, 27 Oktober.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan kita bagikan mie lethek yang sudah dimasak itu sekitar 1.000 porsi. Nanti akan kita bagikan pada seluruh pengunjung yang ada di pada hari Minggu,” ujar Partono.
Berbagai acara lainnya juga akan memeriahkan Progo Sarang Artfest, termasuk senam massal dan jalan sehat yang terbuka untuk umum dengan hadiah utama berupa kambing dan alat elektronik. Partono menjelaskan bahwa rute jalan sehat akan melintasi kampung Bendo dengan jarak sekitar 2-3 kilometer.
Lebih dari sekadar festival budaya, Progo Sarang Artfest bertujuan untuk mendorong transformasi ekonomi warga Dusun Bendo.
“Tujuan dari kami destinasi ini adalah mengubah mindset masyarakat dari penambang menjadi UMKM, bergerak di UMKM,” jelas Partono.
Acara ini menjadi momentum bagi warga setempat untuk mulai beralih dari sektor penambangan pasir ke sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui produk-produk lokal yang diperkenalkan kepada pengunjung.
Genduri Sarang pada 2023 lalu. Foto: Dok. Progo Sarang Artfest
Setelah dibuka pada Kamis malam 24 Oktober Bantaran Sungai Progo, Bendo, Trimurti, Srandakan Bantul, dengan pertunjukan seni dan doa, esok harinya pada Jumat, 25 Oktober, diselenggarakan Genduri Sarang sebagai wujud rasa syukur warga Bendo. Dalam acara tersebut, sarang yang berisi makanan akan dibagikan kepada seluruh pengunjung sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan.
ADVERTISEMENT
“Sarang ini adalah salah satu wujud rasa syukur warga Bendo dengan mengadakan Genduri ini. Dan nanti Genduri itu juga akan membawa sarang itu. Isi sarang itu kan kita bagikan kepada seluruh pengunjung yang hadir juga di hari Jumat itu,” tambah Partono.
Partono menyampaikan bahwa dengan semangat kebersamaan dan kearifan lokal, Progo Sarang Artfest menjadi simbol penggabungan tradisi dan ekonomi kreatif, serta menciptakan peluang baru bagi warga Dusun Bendo untuk meraih kesejahteraan bersama.
Ia berharap festival ini dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian lokal.
Selain itu, Partono menekankan pentingnya peralihan dari penambangan pasir ke sektor UMKM untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan tersebut, mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam mencapai tujuan bersama.
ADVERTISEMENT